Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melihat situasi mengenai kesempatan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sangat signifikan. Bahkan mencapai level yang sangat tinggi, seperti menuju ke bulan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, mengingatkan investor perlu mencermati sentimen kenaikan IHSG. Apalagi, dengan penundaan tarif Trump yang diputuskan pengadilan belum bisa memberikan kepastian mengenai pergerakan IHSG.
"Ekspektasi bahwa keputusan pengadilan tersebut dapat memberikan sentimen positif dan membuat IHSG fly to the moon menurut kami, perlu untuk dipertimbangkan dan diperhatikan dengan seksama khususnya untuk investor dalam mengambil keputusan investasinya," katanya dalam jawaban tertulis dikutip, Selasa (10/6/2025).
Menurut dia mengenai keputusan pengadilan di AS terjadi pada tanggal 28 Mei 2025, investor di minta hati-hati. Sebab, dalam memperhatikan perkembangan pasar saham global, seperti Nikkei Jepang, KOSPI Korea Selatan, dan beberapa Bursa Asia menunjukkan adanya penguatan pada tanggal 29 Mei 2025 (pascapemberitaan tersebut).
Namun, demikian Bursa-bursa tersebut pada hari berikutnya (30 Mei 2025) mengalami pelemahan mengingat keputusan pengadilan AS tersebut masih dalamproses banding dan beberapa kebijakan tarif masih berlaku.
"Para investor diharapkan terus memantau perkembangan kebijakan baik global maupun domestik yang dapat mempengaruhi IHSG serta berhati-hatisebelum membuat keputusan investasi," katanya.
IHSG memberikan sentimen positif
Pada Selasa, 10 Juni 2025, IHSG dibuka menguat 23,43 poin atau 0,33 persen ke level 7.136,86. Sementara itu, indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan juga ikut naik 3,67 poin atau 0,46 persen ke posisi 805,37.
Posisi tertinggi IHSG hari ini ada di 7.216,93 sedangkan terendah di 7.133,37. Volume perdagangan tercatat melibatkan 11,06 miliar saham. Nilai perdagangan mencapai Rp7,04 triliun dengan frekuensi yang terjadi 633 ribu kali diperjualbelikan.
Baca Juga: IHSG Merana, Tapi 10 Saham Ini Justru 'Meledak' hingga 94 Persen!
Sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa dan menjadi top gainers pada perdagangan siang hari.
Di antaranya adalah saham PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) yang melejit 24,4%, saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menguat 19,9%, serta saham PT Pam Mineral Tbk (NICL) juga melesat 18,5%.
Sedangkan sejumlah saham yang melemah dan menjadi top losers di antaranya saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) yang ambles 10,7%, saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) jatuh 10%, dan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) terpeleset 9,5%.
IHSG menjadi yang teratas dari banyak Bursa Asia yang menghijau sepanjang hari, menyusul NIKKEI 225 (Tokyo), KOSPI (Korea Selatan), TOPIX (Jepang), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), SETI (Thailand), Hang Seng (Hong Kong), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), dan KLCI (Malaysia) yang berhasil menguat masing-masing 1,01%, 0,78%, 0,61%, 0,51%, 0,46%, 0,22%, 0,21%, 0,17%, dan 0,09%.
Sedangkan, Bursa Saham Asia lainnya masih ada di zona merah i.a PSEI (Filipina), Straits Times (Singapura), dan Shenzhen Comp. (China) yang terpangkas masing-masing 0,58%, 0,11%, dan 0,06%.
Apalagi, kabar baik datang dari London. Pertemuan antara pejabat tinggi Amerika Serikat dan Tiongkok berhasil menciptakan optimisme baru di pasar global.