Suara.com - Garibaldi Thohir didaulat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta (IKA Teladan) menggantikan Rachmat Gobel, dalam pemilihan yang digelar di gedung Cyber 2 Kuningan, Jakarta.
Usai terpilih sebagai Ketua Umum IKA Teladan, acara yang dihadiri ratusan Alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta lintas angkatan, dilanjutkan dengan serah terima jabatan.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan amanat ini dengan baik," kata pria yang akrab disapa Boy Thohir ini, Minggu (22/6/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh sederet senior alumni SMA Negeri 3 Teladan Jakarta. Di antaranya pengusaha kondang Aburizal Bakrie, Letjend TNI Purn Agus Widjojo, Miranda Gultom, Adyaksa Dault, Mayjend TNI purn Karev Marpaung, dan tokoh nasional lainnya.
Boy Thohir adalah salah satu pengusaha besar di Indonesia yang kini menduduki kursi Wakil Presiden Komisaris PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Dia juga dikenal luas sebagai kakak dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Alumni SMA Negeri 3 Jakarta ini telah membuktikan kapasitas dan kepemimpinannya di berbagai sektor strategis, mulai dari energi hingga otomotif.
Belakangan, tepatnya sejak tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama ADRO, Boy Thohir berkomitmen untuk fokus pada aktivitas sosial melalui organisasi filantropi di bawah payung ADRO, yakni Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN).
Boy Thohir, nama yang tak asing lagi di dunia bisnis Indonesia, dikenal sebagai salah satu tokoh kunci di balik kesuksesan Adaro Energy, perusahaan energi terintegrasi yang merajai pasar batu bara. Lahir dengan nama lengkap Garibaldi Thohir, ia merupakan putra dari Teddy Thohir, seorang tokoh terkemuka dalam industri otomotif dan pendiri Astra International. Warisan keluarga yang kuat di dunia bisnis, ditambah dengan visi dan kepemimpinannya yang mumpuni, telah mengantarkan Boy Thohir menuju puncak kesuksesan.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di University of Southern California, Boy Thohir memulai karirnya di bidang keuangan. Namun, panggilan jiwa sebagai seorang pengusaha mendorongnya untuk terjun ke dunia pertambangan. Bersama dengan beberapa rekannya, ia mengakuisisi Adaro Energy pada tahun 2005, sebuah langkah strategis yang kemudian terbukti sangat menguntungkan.
Baca Juga: BI Pangkas Suku Bunga, Rachmat Gobel Gercep Rambah Bisnis Baru
Di bawah kepemimpinan Boy Thohir, Adaro Energy bertransformasi dari perusahaan tambang batu bara menjadi perusahaan energi terintegrasi yang memiliki diversifikasi bisnis di berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik, logistik, dan perdagangan. Ia dikenal sebagai sosok yang visioner dan berani mengambil risiko, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik.
Selain Adaro Energy, Boy Thohir juga terlibat dalam berbagai bisnis lainnya, termasuk media, properti, dan keuangan. Ia memiliki saham di beberapa perusahaan besar seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance). Kiprahnya di dunia bisnis tidak hanya terbatas pada pencapaian finansial semata, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Boy Thohir juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Melalui Adaro Foundation, ia aktif dalam berbagai kegiatan filantropi, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Ia percaya bahwa bisnis yang berkelanjutan harus memberikan manfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi pemegang saham.
Dengan kombinasi antara visi bisnis yang kuat, kepemimpinan yang efektif, dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial, Boy Thohir telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemimpin bisnis paling berpengaruh di Indonesia. Kesuksesannya menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda yang bercita-cita untuk membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan.