UMKM Toko Kelontong SRC Sumbang Rp 263 Triliun ke PDB Nasional

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2025 | 10:36 WIB
UMKM Toko Kelontong SRC Sumbang Rp 263 Triliun ke PDB Nasional
Sampoerna Retail Community (SRC), program pemberdayaan UMKM toko kelontong dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).

Suara.com - Sampoerna Retail Community (SRC), program pemberdayaan UMKM toko kelontong dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), meraih penghargaan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) atas kontribusinya dalam memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Penghargaan bertajuk “Kemandirian Ekonomi Keluarga Melalui UMKM dan Digitalisasi Ritel” ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas peran SRC dalam mendukung pemilik toko mengembangkan usaha yang berdampak langsung pada ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

Program SRC berfokus pada pemberdayaan toko kelontong melalui pelatihan, pendampingan, serta peningkatan digitalisasi ritel. Program ini telah membantu lebih dari 250.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia untuk tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Dalam Talkshow bertajuk “Kesehatan Mental dalam Mendukung Ketangguhan Keluarga” yang digelar di Jakarta pada Selasa (17/6/2025), Asisten Deputi Ketahanan Keluarga dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Mustikorini Indrijatiningrum, menekankan pentingnya keluarga sebagai fondasi pembangunan nasional.

"Keluarga merupakan pilar utama pada pembangunan nasional sehingga pada RPJPN 2025–2045 telah dirancang berbagai program untuk mendukung ketahanan keluarga. Masing-masing narasumber hari ini memiliki aksi sendiri dalam meningkatkan ketahanan keluarga," ujarnya, Selasa (24/6/2025).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Mustikorini menyebut bahwa pasca pandemi, angka perceraian sempat meningkat. Dari empat pernikahan, satu di antaranya berujung perceraian, yang menunjukkan lemahnya ketahanan keluarga.

"Pada saat kami monitoring di daerah, apabila dikorek, diperdalam lagi, itu terkait dengan masalah ekonomi keluarga. Untuk meningkatkan ekonomi keluarga, kami tidak bisa sendirian," tambahnya.

Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK, Linda Restaningrum, menyoroti pentingnya peran komunitas dalam mendukung kesehatan mental keluarga.

"Kami sangat berharap komunitas-komunitas dapat melakukan edukasi (terkait kesehatan mental) untuk bisa mendeteksi dini dari keluarga sehingga penanganannya akan lebih cepat,” jelasnya.

Baca Juga: Dorong Ekspansi Global, Pelindo dan Cah Angon Latih UMKM Tembus Pasar Ekspor

Salah satu bukti nyata keberhasilan SRC ditunjukkan oleh Maryati, pemilik Toko SRC Maryati dari Kabupaten Tangerang, yang menjadi pembicara dalam talkshow tersebut.

Ia memulai usaha sejak tahun 1992 demi membantu perekonomian keluarga sekaligus tetap hadir untuk anggota keluarganya dengan membuka toko.

"Tahun 1992 saya mulai buka toko eceran, saya menyewa kios berukuran 3 x 6 meter. Seiring waktu, saya lalu bergabung dengan SRC pada 2010. Kami ada komunitasnya dan di situ diberikan pendampingan dari SRC," tuturnya.

Maryati mengungkapkan bahwa pelatihan dari SRC mencakup pengelolaan toko, peningkatan omzet, hingga penataan toko agar lebih rapi dan menarik.

Berkat pendampingan tersebut, omzet tokonya meningkat secara konsisten, memungkinkan ketiga anaknya menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Kini, toko SRC miliknya mempekerjakan empat karyawan.

"Sampai saat ini, SRC tetap mendampingi saya. Kami yang (pemilik) toko kelontong ini juga dilatih untuk tidak ketinggalan zaman lewat digitalisasi. Yang saya (sangat) rasakan itu dari aplikasi AYO Toko dan Pojok Bayar," tambahnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI