Suara.com - Laporan Kekayaan Global 2025, yang dirilis oleh bank investasi Swiss UBS merilis negara yang banyak memiliki miliarder dengan kekayaan fantastis. Dalam hal ini, ada 10 negara yang terus mengalami peningkatan untuk jumlah miliarder.
Ada lebih dari 3.000 miliarder di seluruh dunia, dan kekayaaan mereka terus bertambah dari sebelumnya. Ternyata, Amerika Serikat memiliki warga negara miliarder terbanyak.
Tiongkok memiliki jumlah jutawan tertinggi kedua, dengan 6,3 juta, diikuti oleh Prancis (2,8 juta), Jepang (2,7 juta), Jerman (2,6 juta), Inggris (2,6 juta), Kanada (2 juta), Australia (1,9 juta) dan Italia (1,3 juta).
Dalam hal ini, Korea Selatan juga memiliki jumlah miliarder naik peringkat menjadi ke-10 tertinggi di dunia. Negara tersebut memiliki 1,3 juta orang memiliki kekayaan melebihi 1 juta, dolar atau 1,37 miliar won.
Dilansir Korea Herald, angka tersebut menandai sedikit peningkatan dari 1,2 juta yang tercatat pada tahun 2023, menempatkan negara tersebut pada urutan ke-10 di antara 56 negara yang disurvei.
Ada sekitar 60 juta orang jutawan di seluruh dunia, yang memiliki total kekayaan sebesar 226,47 triliun dolar AS.
AS menduduki puncak daftar dengan 23,8 juta jutawan, yang mencakup 39,7 persen dari semua jutawan di seluruh dunia.
Laporan tersebut mencatat bahwa populasi jutawan di AS meningkat sebesar 379.000 sepanjang tahun lalu, yang berarti sekitar 1.000 orang bergabung dengan klub jutawan setiap hari.
UBS memproyeksikan bahwa lebih dari 5 juta jutawan baru akan tercipta secara global selama lima tahun ke depan, dengan AS memainkan peran kunci dalam pertumbuhan tersebut.
Baca Juga: Miliarder Kosmetik Estee Lauder Meninggal Dunia, Tinggalkan Harta Rp 244 Triliun
Namun, studi terpisah mengungkapkan bahwa populasi jutawan di Seoul menurun di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik di dalam negeri. Jumlah jutawan yang tinggal di kota tersebut mencapai 66.000 pada Desember tahun lalu.
Angka ini turun 16.500 dari 82.500 pada tahun sebelumnya, menurut Laporan Kota Terkaya di Dunia 2025 yang diterbitkan pada bulan April oleh firma penasihat investasi kewarganegaraan Inggris Henley & Partners dan firma intelijen kekayaan global New World Wealth.
Laporan tersebut mengutip pelemahan won Korea sebagai faktor utama di balik penurunan tersebut. Laporan tersebut tidak memberikan angka untuk negara tersebut secara keseluruhan.
Mata uang Korea turun tajam menjadi 1.472,5 won terhadap dolar AS pada bulan Desember tahun lalu, naik 184,5 won, atau 14 persen, dari 1.288,0 pada tahun sebelumnya, menurut data industri. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa iklim politik yang bergejolak di negara tersebut mungkin telah mendorong sejumlah individu dengan kekayaan bersih tinggi untuk meninggalkan negara tersebut.
Sejak 3 Desember, ketika mantan Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut telah mengalami kekacauan politik, yang menyebabkan pemakzulannya, pemecatannya dari jabatan, dan pemilihan presiden lebih awal. Negara tersebut sekarang memiliki presiden baru, Lee Jae Myung.
Sebagai informasi, hanya tiga negara yang menyumbang lebih dari 50% dari semua miliarder (dan kekayaan miliarder). Sementara 17 negara lainnya masing-masing hanya memiliki satu warga negara yang tergolong miliarder.
Meskipun orang kaya bisa ditemukan di banyak negara, ada beberapa negara yang menonjol karena memiliki populasi individu kaya yang sangat besar. Negara-negara ini umumnya memiliki infrastruktur ekonomi yang kuat, stabilitas politik, dan sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan aset pribadi.
Tak heran jika negara-negara tersebut menjadi magnet bagi para investor, pelaku usaha, dan profesional berpenghasilan tinggi dari berbagai belahan dunia.