Ini Bocoran Lokasi Pembangunan Nuklir di Indonesia

Senin, 30 Juni 2025 | 16:57 WIB
Ini Bocoran Lokasi Pembangunan Nuklir di Indonesia
Dirjen Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu di Gedung DPR, Senin (30/6/2025). (Suara.com/Rina)

Suara.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas hingga 35 gigawatt (GW).

Target tersebut bersifat jangka panjang hingga tahun 2060.

Adapun, pembangunan nuklir tercantum dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025-2034. Dalam RUPTL itu ditetapkan dua wilayah yang akan menjadi lokasi pertama pengembangan PLTN yaitu Sumatera dan Kalimantan.

"Lalu nuklir, ada 250 megawatt, 2 unit. Nah, di RUPTL Bapak Ibu sekalian, kami sudah menentukan di sistemnya, bukan di lokasi persisnya," kata Dirjen Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu di Gedung DPR, Senin (30/6/2025).

"Jadi di sistem Sumatera dan sistem Kalimantan. Jadi bisa saja itu di sekitar Sumatera Utara, Sumatera dekat-dekat Kepri, seperti itu," katanya menambahkan.

Ia menuturkan total kapasitas pembangkit di wilayah itu adalah sebesar 500 Megawatt (MW) dengan rincian masing-masing 250 MW.

"Jadi ada di sekitar Babel dan Kalimantan Barat, kira-kira itu. Jadi 250, 2x250 yang akan COD di 2032 dan 2033. Lalu kita mengembangkan arus laut sebagai pilot project 40 megawatt di Nusa Tenggara," bebernya.

Nantinya, PLTN itu ditargetkan beroperasi secara komersil antara tahun 2032 atau 2033. Untuk mendukung proyek itu, Kementerian ESDM mengupayakan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir.

"Kemudian untuk panas bumi, di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara, kita dorong dioptimalkan. Kemudian PLTS floating yang ditambah dengan base batere, dikembangkan di masip, di danau, dan waduk, seperti saya sampaikan tadi. Kemudian untuk bayu, yang onshore dan offshore di utara dan selatan Jawa, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan," jelasnya.

Baca Juga: Sebut Golkar Milik Rakyat Indonesia, Bahlil: Dari Sepatu Miring hingga Anak Desa Semua Ada

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadia mengatakan sejumlah negara telah menyatakan minat dan mengajukan tawaran kerja sama dalam pengembangan energi nuklir di Indonesia. Dua negara yang eksplisit tertarik adalah Rusia dan juga Kanada.

Pembangkit listrik tenaga nuklir [Shutterstock]
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir [Ist]

"Memang ada beberapa negara yang menawarkan untuk kerja sama nuklir dengan Indonesia, termasuk Kanada. Kebetulan nuklir ini ada di bawah Kementerian ESDM di bawah Ditjen EBTKE Ibu Prof. Eniya," katanya.

Pengembangan nuklir itu akan difokuskan sebagai sumber energi baru alternatif di dalam negeri.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjelaskan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dengan target operasional pada 2034 mendatang.

PLTN yang direncanakan memiliki kapasitas sekitar 300 sampai 500 megawatt (MW) akan dibangun di dua wilayah yakni di Sumatra dan juga di Kalimantan. Khusus di Kalimantan Barat, potensi sumber energi seperti uranium, tenaga air, biomassa, dan juga batu bara sudah teridentifikasi.

"Pada 2034 maksimal kita itu sudah harus punya nuklir di sektor energi, bangun power plant. Memang model yang kita bangun itu adalah small medium, yang mungkin di angka 300 megawatt sampai 500 megawatt." bebernya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI