Emiten Konstruksi PPRE Lunasi Utang Obligasi Rp 107 Miliar

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 02 Juli 2025 | 16:40 WIB
Emiten Konstruksi PPRE Lunasi Utang Obligasi Rp 107 Miliar
Ilustrasi proyek PP Presisi.

Suara.com - Emiten konstruksi dan jasa pertambangan, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri A senilai Rp 107 miliar pada Kamis, 26 Juni 2025. Pelunasan dilakukan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Direktur Utama PPRE, Rizki Dianugrah, menyampaikan, pelunasan obligasi ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam menjaga kepercayaan investor.

"Kami terus berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan tata kelola keuangan yang sehat sebagai fondasi untuk meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (2/7/2025).

Obligasi tersebut diterbitkan pada 2022 sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, dengan jangka waktu tiga tahun dan kupon bunga tahunan sebesar 9,5 persen.

PPRE meresmikan Learning Center untuk Para Mekanik/(Dokumentasi PP Presisi).
PPRE meresmikan Learning Center untuk Para Mekanik/(Dokumentasi PP Presisi).

Pelunasan tepat waktu ini menjadi cerminan nyata dari komitmen dan kapasitas keuangan PPRE dalam menjalankan kewajiban secara disiplin dan proaktif, sekaligus mengukuhkan kepercayaan pasar terhadap kinerja serta prospek perusahaan ke depan.

Langkah strategis ini juga menunjukkan ketahanan keuangan perusahaan di tengah dinamika industri yang terus bergerak cepat.

PPRE terus menunjukkan performa yang solid lewat portofolio proyek pertambangan dan konstruksi yang kuat, efisiensi dalam operasional, serta pengelolaan risiko yang hati-hati.

Dengan keberhasilan menyelesaikan kewajiban ini, PPRE tidak hanya mempertegas posisinya sebagai entitas bisnis yang kredibel dan andal, tetapi juga semakin siap untuk melangkah ke tahap ekspansi dan transformasi lebih besar dalam sektor pertambangan dan konstruksi nasional.

Kinerja PPRE

Baca Juga: Indef Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Bawah 5 Persen, Ancaman Utang dan Belanja Mengintai!

PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru pada 2024 sebesar Rp 6,8 triliun. Capaian ini meningkat secara year-on-year (YoY), di mana perolehan kontrak baru meningkat sebesar 1,49 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp 6,7 triliun.

PPRE juga menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada lini pertambangan pada tahun-tahun berikutnya serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan lain dalam lini bisnis pertambangan.

Berdasarkan laporan keuangannya, tercatat bahwa kinerja perusahaan menunjukkan hasil positif. Hal ini didasarkan pada pendapatan dan laba bersih yang berhasil dicatatkan.

Sepanjang 2024, PPRE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 194 miliar meningkat 12,34 persen dibandingkan dengan torehan laba bersih pada 2023 sebesar Rp 172 miliar.

Angka ini ditopang oleh pendapatan PPRE sebesar Rp 3,7 triliun meningkat 11,47 persen dibandingkan dengan pendapatan 2023 sebesar Rp 3,4 triliun, di mana segmen bisnis jasa pertambangan dan konstruksi mendominasi pendapatan PPRE sebesar 94,5 persen, dan sisanya berasal dari lini bisnis pendukung seperti ready mix dan penyewaan alat berat.

Adapun rasio keuangan, khususnya rasio leverage, menunjukkan tren penurunan yang positif. Salah satunya terlihat dari penurunan rasio DER Interest Bearing, dari 0,60x per 31 Desember 2023 menjadi 0,51x per 31 Desember 2024.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI