Suara.com - Bank Indonesia (BI) meminta agar orang tua mengawasi anak-anak saat bermain game di gadget atau handphone. Hal ini dikarenakan agar tidak terjebak pada judi online.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan mengungkapkan agar orang tua meningkatkan pengawasan kepada anak-anak agar tidak terjebak pada penipuan di keuangan. Lantaran, penggunaan judi online (judol) bisa membahayakan anak-anak.
"Kita ingatkan risiko digitalisasi jangan sampai ikut judol. Jangan sampai terjebak judol. Nakal boleh jangan terjebak judol," katanya di Museum BI, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Kata dia, tidak ada kaya dengan bermain judi online. Untuk itu, dia mengingatkan agar anak-anak hingga remaja bisa menjauhi kasus judol yang biasanya ada pada permainan online di handphone.
"Enggak ada orang kaya karena jadi judi. Yang ada orang miskin karena judi. Pinjol online hati-hati skiming, pishing penipuan juga harus hati-hati. Orang tua diliatin anknya kalau lagi minjam hp main game takitnya di klik-klik minta koin ternyata judi online", katanya.
Untuk itu, BI terus mengedukasi anak-anak agar mengenal sistem pembayaran yang aman dan tepat. Salah satunya mengedukasi dalam mengenali keaslian uang rupiah.
"Itu penting jadi cinta dan bangga dan paham rupiah kita ajarkan anak-anak jadi dari kecil sudah tau keaslian uang. Anak-anak belajar mengenal uang dengan dilihat, diraba dan diterwawang. Belajar anak cinta dan bangga rupiah," jelasnya.