Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan II 2025 tetap baik. Hal ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sisi transaksi, pembayaran digital pada triwulan II 2025 tumbuh 30,51 persen yoy sehingga mencapai 11,67 miliar transaksi didukung oleh peningkatan seluruh komponen.
"Volume transaksi aplikasi mobiledan internet meningkat masing-masing sebesar 32,16 persen (yoy) dan 6,95 persen (yoy)," katanya dikutip dari Youtube BI, Kamis (17/7/2025).
Lanjutnya, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS yang tetap tumbuh tinggi sebesar 148,50 persen (yoy), didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tumbuh 42,87 persen (yoy).
Sehingga, mencapai 1,12 miliar transaksi, dengan nilai mencapai Rp 2.788,31 triliun di sepanjang triwulan II 2025.
Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 2,32 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp 47.481,04 triliun di sepanjang triwulan II 2025.
![Ilustrasu keuangan digital [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/04/23/o_1ah04041b14jm1kdgncu1itv18uaa.jpg)
Sementara dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,00 persen (yoy) menjadi Rp 1.153,04 triliun pada triwulan II 2025.
Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
"Infrastruktur yang stabil tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada triwulan II 2025," katanya.
Baca Juga: BI Terus Beri Amunisi Senilai Rp 376 Triliun untuk Likuiditas Perbankan
Struktur industri yang sehat tergambar pada interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran yang terus menguat dan diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas.
Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri.
"Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T)," tandasnya.