Booking.com PHK Ratusan Karyawan

Kamis, 17 Juli 2025 | 13:42 WIB
Booking.com PHK Ratusan Karyawan
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK. (Shutterstock)

Suara.com - Booking.com akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sejumlah karyawannya di Amsterdam sebagai bagian dari restrukturisasi global. Pemangkasan ini bakal membuat para karyawan kehilangan pekerjaannya.

Seorang juru bicara perusahaan mengonfirmasi kepada NU.nl mengatakan induk Booking.com telah mengumumkan rencana pemangkasan karyawannya pada bulan November. Tetapi angka pastinya belum diungkapkan hingga saat ini.

"Lebih dari 200 dan kurang dari 1.000" pekerjaan akan dipangkas di ibu kota,"kata juru bicara tersebut dilansir NL Times, Kamis (17/7/2025).

Platform pemesanan liburan ini memiliki 13.000 karyawan di seluruh dunia, dengan 7.000 di antaranya saat ini bekerja di Amsterdam. Juru bicara tersebut menyatakan bahwa reorganisasi ini tentu akan memengaruhi kantor-kantor di Amsterdam.

"Jumlah pastinya belum dikonfirmasi secara resmi, tetapi mendekati seribu,. Tapi sedang dalam proses ini," katanya.

Pemutusan ini tidak terkait dengan kesulitan keuangan; perusahaan melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 37 persen menjadi 5,9 miliar dolar tahun lalu (lebih dari 5 miliar euro), seiring dengan peningkatan pendapatan.

Menurut perusahaan, PHK ini merupakan bagian dari upaya untuk beroperasi lebih efisien.

“Kami tidak ingin lagi ada begitu banyak lapisan dalam organisasi,. Orang-orang kami mengelola pekerjaan manajer lain. Ini menjadi terlalu birokratis," tambahnya.

Booking.com diperkirakan akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang pengurangan tenaga kerjanya dalam beberapa minggu.

Baca Juga: Smelter Nikel Huadi di Sulsel Stop Operasi, Perusahaan Lakukan PHK Massal

Sebagai informasi, Booking.com menawarkan berbagai keuntungan baik bagi pengguna (wisatawan) maupun mitra (pemilik properti).

Bagi pengguna, keuntungan utamanya adalah kemudahan pemesanan, berbagai pilihan akomodasi dengan harga bersaing, dan tidak adanya biaya pemesanan.

Bagi mitra, Booking.com menyediakan platform yang luas untuk mempromosikan properti mereka, akses ke data analitik untuk meningkatkan bisnis, dan berbagai alat pemasaran.

Sementara itu, pada 1996, didirikan pertama kali oleh seorang mahasiswa di Belanda, tepatnya Universiteit Twente, bernama Geert-Jan Bruinsma. Mulanya nama situsnya adalah Bookings (dot) nl.

Empat tahun kemudian bookings.nl melakukan merger dengan bookings.org, sebuah website yang didirikan oleh Sicco Behrens, Alec Behrens, Marijn Muyser, dan Bas Lemmens. Kemudian nama website-nya berganti menjadi booking.com.

Melansir laman resmi Booking, ide usaha Bruinsma cukup sederhana, yakni menyediakan layanan reservasi kamar penginapan secara online. Start-up ini berkembang cukup pesat, jumlah karyawan bertambah menjadi 50 orang pada 2002.

Awalnya, booking.com tidak bisa memasang iklan di koran lokal di Belanda (De Telegraaf), karena koran tersebut hanya menerima nomor telepon sebagai kontak.

Sementara Booking telah menggunakan website. Pada 2005, Booking.com menambah kantor operasional di Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Jerman untuk memperluas jangkauan pasarnya di Eropa. Karena perkembangan dan potensialnya menarik, Booking.nl mulai dilirik pemain besar, yakni Priceline Group.

Pada tahun yang sama, The Priceline Group membeli perusahaan ini dengan nilai USD133 juta dan kemudian berkolaborasi dengan ActiveHotels.com, sebuah situsreservasi online di Eropa yang sebelumnya telah diakuisisi.

Dari sinilah, url website kembali berganti menjadi Booking.com. Integrasi Booking dan ActiveHotels rupanya terbukti membantu Priceline Group memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, dari rugi USD19 juta pada 2002 menjadi profit USD1,1 miliar pada 2011.

Kisah akuisisi Booking.com disebut-sebut menjadi kisah akuisisi terbaik dalam sejarah internet, sebab saat itu tidak ada akuisisi pada sektor digital travel yang mencatatkan keuntungan serupa.

Pada 2010-2012, perusahaan meluncurkan aplikasi untuk iOS, Android, Windows, dan Kindle Fire. Melansir Skift (10/12), Booking.com juga mengubah standar situs reservasi online pada masanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI