Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Uang Primer (M0) Adjusted pada Juli 2025 tumbuh 7,0 persen (yoy).
Hal ini melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,6 persen (yoy) sehingga tercatat Rp 1.925,4 triliun.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 9,7 persen (yoy) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 8,4 persen (yoy).
" Faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Sebagai informasi, Uang Primer Adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di BI akibat pemberian insentif likuiditas.
Untuk itu, BI mulai menyajikan data M0 Adjusted sejak Januari 2025 untuk memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai kondisi likuiditas nasional.

Angka M0 Adjusted mencerminkan perkembangan uang primer dengan mengisolasi dampak dari insentif likuiditas yang diberikan otoritas moneter, termasuk penurunan giro bank umum di BI sebagai bagian dari kebijakan tersebut.
Dengan demikian, M0 Adjusted mencerminkan posisi uang primer yang lebih murni tanpa distorsi kebijakan moneter jangka pendek, dan menjadi indikator penting untuk memantau dinamika likuiditas domestik.
Bank Indonesia Kasih Bocoran Kondisi Likuiditas Juni 2025
Baca Juga: Kartu Nusuk Terintegrasi QRIS: Inovasi BI Mudahkan Ibadah dan Belanja di Tanah Suci
Uang primer atau monetary base (M0) adjusted tumbuh sebesar 8,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2025
Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ini tetap mencerminkan kondisi likuiditas yang terjaga, meski mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny, menjelaskan bahwa pada bulan sebelumnya, pertumbuhan M0 adjusted tercatat sebesar 14,5 persen (yoy), dengan nilai mencapai Rp 1.957,1 triliun.
Ia melanjutkan, pertumbuhan M0 adjusted tersebut dipengaruhi oleh arah kebijakan pengendalian moneter yang telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas.
Apalagi, M0 adjusted merupakan indikator uang primer yang telah disesuaikan untuk mengisolasi dampak penurunan giro bank umum di BI akibat kebijakan insentif tersebut.