Selanjutnya, penelusuran difokuskan pada klaim utama, yaitu kenaikan biaya administrasi.
"Dari data yang dihimpun Tempo di masing-masing laman resmi Bank Mandiri, BRI, BTN, dan BNI, tak ada perubahan untuk sejumlah nominal dibandingkan periode sebelumnya (yang berlaku sejak 2021)."
Ini membuktikan bahwa rincian biaya yang disebutkan dalam unggahan viral tersebut bukanlah tarif baru, melainkan biaya yang sebagian besar sudah berlaku sejak lama untuk jenis-jenis tabungan tertentu.
Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa memang ada beberapa penyesuaian biaya yang terjadi, namun tidak seperti yang dinarasikan dalam unggahan hoaks tersebut.
"Satu catatan, biaya administrasi bulanan untuk jenis tabungan BRI Simpedes naik dari Rp5.500 menjadi Rp6.000, berdasarkan informasi dari laman resmi BRI."
Selain itu, ada pula "kenaikan biaya administrasi bulanan Bank BCA untuk jenis tabungan Xpresi—dari Rp7.500 menjadi Rp10.000—pada awal 2024," yang bahkan tidak disebutkan dalam unggahan viral tersebut.
Kenaikan ini bersifat spesifik untuk produk tabungan tertentu dan tidak serentak seperti yang digambarkan.
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh hasil penelusuran dan verifikasi data dari sumber-sumber resmi, dapat disimpulkan bahwa narasi yang beredar tidak akurat.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Melepas Pulau Layang-Layang ke Malaysia?
"Unggahan berisi klaim “ada kenaikan biaya admin bank usai polemik pemblokiran rekening” merupakan konten palsu (fabricated content)."
Konten ini secara sengaja dibuat dengan menggabungkan informasi yang salah, menggunakan gambar yang tidak relevan, dan mengaitkannya dengan isu sensitif untuk menciptakan kepanikan dan sentimen negatif di tengah masyarakat.