Suara.com - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025 pagi tapi langsung turun ke zona merah. IHSG menguat ke level 7.971
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.08 WIB justru berbalik ke zona merah ke level 7.193 atau turun 13,20 atau secara persentase 0,17 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 4,23 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,60 miliar, serta frekuensi sebanyak 217.800 kali.
![Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/18/26445-ihsg-ihsg-anjlok-bursa-efek-indeks-harga-saham-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 258 saham bergerak naik, sedangkan 230 saham mengalami penurunan, dan 468 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, BRAM, BUAH, CEKA, CLPI, DCII, DNET, DSSA, ITMG, JECC, KONI, MFIN, MKPI
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AALI, AMMN, ASII, BBNI, BMRI, BREN, SBDK, DSNG, EMTK, INDF, INKP, PACK.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Selasa (26/8/2025). Proyeksi ini muncul di tengah campuran sentimen global dan domestik yang memengaruhi pasar.
Mengutip riset Retail Research dari CGS International Sekuritas Indonesia, terkoreksinya indeks di bursa Wall Street akibat aksi ambil untung diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melesat ke Level 7.926, Saham COIN ARA
Namun, di sisi lain, sentimen positif masih hadir dari berlanjutnya aksi beli investor asing, penguatan harga beberapa komoditas, serta agenda rebalancing MSCI yang berpotensi mendorong minat beli.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support di level 7.880/7.835 dan resistance pada 7.975/8.020,” tulis tim riset dalam laporannya.
Dengan kombinasi sentimen tersebut, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati pergerakan saham berbasis komoditas, perbankan, serta emiten yang berpotensi terdampak positif dari rebalancing MSCI.