Suara.com - Pengusaha kawakan sekaligus Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid, kembali menyoroti hal fundamental bagi kemajuan bangsa.
Menurutnya, daya saing atau competitiveness adalah penentu utama kemajuan sebuah negara. Hal ini diungkapkan Arsjad dalam perkenalan forum ekonomi akbar bertajuk Indonesia Economic Summit, yang akan digelar IBC pada 3-4 Februari 2026.
Menurut Arsjad, ada empat pilar penting yang menentukan daya saing suatu negara. Pilar-pilar ini menjadi fondasi yang harus diperkuat Indonesia untuk menarik investasi dan berkembang.
"Pertama soal regulasi yang jelas dan stabil menjadi jembatan bagi investasi, baik lokal maupun asing (Foreign Direct Investment/FDI). Tanpa kepastian ini, investor akan ragu-ragu menanamkan modalnya," kata dia dalam acara konferensi pers Indonesia Economic Summit di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).
Kedua, biaya berusaha (Cost of Doing Business) dimana kata dirinya menekankan biaya operasional dan membangun usaha yang kompetitif menjadi daya tarik utama bagi investor. Negara-negara dengan biaya terbaik akan menjadi pilihan utama. Ini adalah kunci investasi yang tidak bisa diabaikan.
Ketiga, kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) yakni pilar ini berkaitan dengan birokrasi yang efisien dan sederhana. Kemudahan berwirausaha tidak hanya menarik investasi, tetapi juga membantu perusahaan menerapkan tata kelola yang baik.
Keempat, kualitas sumber daya manusia (SDM) dimana dirinya menegaskan pentingnya SDM yang unggul. SDM berkualitas diharapkan menjadi penopang kebutuhan industri, namun mereka harus terus beradaptasi dan siap menghadapi perubahan. "Pilar ini harus didukung dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur yang mumpuni," katanya.