Kondisi Makin Kondusif, IHSG Terus Lanjutkan Tren Penguatan di Rabu Pagi

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 09:15 WIB
Kondisi Makin Kondusif, IHSG Terus Lanjutkan Tren Penguatan di Rabu Pagi
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG Masih Kuat Bertahan Menguat di Awal Perdagangan Rabu
  • Kondisi Kondusif Jadi Pendorong IHSG Bisa Bergerak Perkasa
  • IHSG Diproyeksikan Lanjutkan Tren Penguatan

Suara.com - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona hijau pada perdagangan awal, Rabu, 3 September 2025. IHSG dibuka menguat ke level 7.843.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.03 WIB masih terus menghijau ke level 7.855 atau naik 54.23 poin atau secara persentase 0,70 persen.

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,69 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,50 triliun, serta frekuensi sebanyak 117.700 kali.

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 335 saham bergerak naik, sedangkan 123 saham mengalami penurunan, dan 498 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADES, ANTM, ARTA, BRAM, CDBK, CPIN, DCII, DSSA, GGRM, INDF, INTP.

Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AGII, BBCA, BRPT, BUAH, JECC, KBLM, KETR, MKPI, MORA. MTWI, PRAY, SILO.

Proyeksi IHSG

IHSG diperkirakan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Rabu (3/9/2025). Riset harian CGS International Sekuritas Indonesia menyebut, dukungan datang dari kondisi domestik yang semakin kondusif serta kenaikan harga emas dan sejumlah komoditas utama.

Dalam laporannya, analis menilai IHSG berpotensi bergerak di kisaran support 7.735/7.670 dan resistance 7.870/7.935.

Baca Juga: Situasi Makin Kondusif, IHSG Ditutup Terbang ke Level 7.801

"Semakin kondusifnya situasi di dalam negeri dan kembali naiknya harga emas serta beberapa komoditas lain diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan,"tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya.

Dari pasar global, bursa Wall Street dibuka bulan September dengan pelemahan. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,55 persen ke 45.295,81, S&P 500 melemah 0,69 persen ke 6.415,54, sementara FTSE 100 juga terkoreksi 0,87 persen ke 9.116,69. Adapun indeks Nikkei di Jepang justru menguat 0,29 persen ke level 42.310,49.

Tekanan di pasar AS dipicu kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif impor serta naiknya imbal hasil obligasi pemerintah. Hal ini tak lepas dari putusan pengadilan federal Amerika yang menyatakan kebijakan tarif impor era Donald Trump sebagian besar ilegal karena merupakan kewenangan kongres.

Meski begitu, Trump menegaskan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung, sehingga tarif impor masih tetap berlaku hingga ada keputusan final. Spekulasi kemungkinan pengembalian tarif impor yang telah dibayarkan importir ikut memicu lonjakan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun dan 30 tahun ke 4,27 persen dan 4,97 persen.

Sementara itu, dari pasar komoditas, harga emas dunia tercatat naik 1,64 persen ke USD 3.533,16 per troy ounce, minyak menguat 2,47 persen ke USD 65,59 per barel, sementara CPO juga menguat 1,74 persen ke 4.383. Kenaikan ini diprediksi memberi sentimen positif tambahan bagi IHSG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?