Bank Indonesia : Uang Premier Melonjak Tembus Rp 1.961,3 Triliun

Selasa, 09 September 2025 | 07:48 WIB
Bank Indonesia : Uang Premier Melonjak Tembus Rp 1.961,3 Triliun
Ilustrasi Rupiah. [Pixabay]
Baca 10 detik
  • Uang primer (M0) adjusted tumbuh 7,3% yoy pada Agustus 2025
  • Pertumbuhan dipicu oleh kenaikan uang kartal dan giro bank umum di BI
  • M0 adjusted mencerminkan kondisi likuiditas yang disesuaikan dampak insentif BI

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Uang Primer (M0) Adjusted1 pada Agustus 2025 tumbuh 7,3 persenn (yoy).

Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya, yang mencapai 7,0 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp 1.961,3 triliun.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 12,1 persen (yoy) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 8,7 persen (yoy).

"Berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Adapun uang kartal yang diedarkan pada Agustus 2025 sebesar Rp 1.180,4 triliun.

Kemudian, giro bank umum di BI adjusted pada Agustus 2025 sebesar Rp 750,1 triliun.

Sebagai informasi, M0 adjusted merupakan ukuran uang primer yang telah disesuaikan oleh bank sentral.

Mengutip laman resmi BI, M0 adjusted dijelaskan menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas.

Artinya angka uang primer yang telah dihitung dan tidak terpengaruh oleh penurunan saldo giro bank-bank di BI yang terjadi imbas penyaluran insentif oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: DANA Kaget: Rejeki Nomplok di Era Digital? 3 Link Aktif Terbaru Hari Ini

Sejak Januari 2025, Bank Indonesia memberikan gambaran lebih lengkap terhadap perkembangan uang primer dengan juga menunjukkan angka M0adjusted.

Tujuannya untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kondisi likuiditas, termasuk kondisi likuiditas yang telah mengakomodir dampak kebijakan insentif likuiditas.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI