Neraca Perdagangan Surplus: Apakah Ini Pertanda Baik untuk Rupiah? Ini Analisis dari Bank Indonesia

Selasa, 02 September 2025 | 10:12 WIB
Neraca Perdagangan Surplus: Apakah Ini Pertanda Baik untuk Rupiah? Ini Analisis dari Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia
Baca 10 detik
  • Neraca perdagangan Juli 2025 surplus 4,17 miliar dolar AS
  • Surplus ditopang ekspor nonmigas ke China, AS, dan India
  • Bank Indonesia perkuat sinergi kebijakan untuk jaga ketahanan ekonomi

Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat neraca perdagangan Indonesia.

Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2025 mencatat surplus sebesar 4,17 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, akan terus meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Adapun, Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Selain itu, surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.

Neraca perdagangan nonmigas pada Juli 2025 mencatat surplus sebesar 5,75 miliar dolar AS, seiring dengan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi sebesar 23,81 miliar dolar AS.

"Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewani/nabati maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya serta besi dan baja," katanya.

Baca Juga: Suku Bunga Kredit Mulai Turun, Sektor Ini yang Paling Diuntungkan

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Sedangkan, defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi sebesar 1,58 miliar dolar AS pada Juli 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?