Suara.com - Bank Indonesia (BI) memastikan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah saat ini. Apalagi, dalam pembukaan hari ini rupiah, berhasil dibuka menguat.
Adapun, nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil melaju kencang di awal perdagangan hari ini.
Pada Senin (1/9/2025), rupiah dibuka di level Rp 16.476 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Bank Indonesia akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas Rupiah. Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai Tukar Rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik," katanya di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi NDF di pasar off shore. Lalu, intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.
"Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas Rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility," tandasnya.
Sebagai informasi, rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Padahal mata uang di Asia bergerak bervariasi. Di mana, baht Thailand berada satu level di bawah rupiah setelah terkerek 0,06%.
Lalu, yuan China dan dolar Singapura yang sama-sama naik 0,2%. Diikuti, dolar Hongkong yang terlihat menguat tipis 0,03%.
Baca Juga: Bank Indonesia Ungkap 2 Faktor Penting Ini Guncang Ekonomi Global!
Serta, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,27%. Disusul, won Korea Selatan yang terkoreksi 0,21%. Kemudian ada ringgit Malaysia yang tertekan 0,2% dan yen Jepang turun 0,16%.