Suara.com - Analis Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, memandang tekanan pasar saham akan terus berlanjut pada perdagangan, Selasa 9 September 2025. Hal ini imbas dari perombakan atau reshuffle kabinet, terutama pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.
Audi menilai, beberapa saham akan mengalami anjlok, seperti emiten yang memiliki funfamental yang solid.
"Kami berpandangan emiten dengan fundamental solid menjadi pilihan bila reshuffle hanya menyebabkan koreksi teknis," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Selasa (9/9/2024).
![Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/18261-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Audi juga memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini juga akan bergerak melemah dengan level support 7.670 dan resistance 7.890.
"Ini dilihat dari indikator MACD menunjukkan pelemahan tren, sejalan dengan RSI yang alami penurunan," imbuhnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok dalam sebesar 1,28 persen menuju level 7.766 pada perdagangan, Senin, 8 September. Padahal, IHSG sempat menguat ke level 7.900 dari awal sesi hingga sesi I.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 35,08 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 19,67 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,20 juta kali.
Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 252 saham bergerak naik, sedangkan 463 saham mengalami penurunan, dan 241 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ANTM, BINA, CBRE, CBUT, DSSA, DUTI, FITT, GGRM, HMSP, ICBP, IFSH.
Baca Juga: IHSG Ambruk Pasca Menteri Keuangan Diganti: Ada Peluang Rebound?
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AADI, ADES, ARTO, BBCA, BBNI, BYAN, CBDK, COIM, DNET, IBST.