- Chen menolak rumahnya digusur demi proyek resor wisata di Guizhou
- Ia membangun rumah unik 10 lantai meski mendapat tekanan dari pemerintah
- Proyek resor dibatalkan, Chen tetap tinggal meski sempat hadapi gugatan hukum
Suara.com - Pria berusia 42 tahun menolak huniannya digusur oleh pemerintah.
Pasalnya, pihak berwenang mau meratakan sebagian besar desa di Provinsi Guizhou untuk membangun resor wisata.
Adapun tanah pria bernama Chen ini sangat menguntungkan di wilayah yang terkenal dengan hamparan sawah spektakuler dan lanskap pegunungan yang menakjubkan.
Namun, ia mengabaikan serangkaian surat perintah pembongkaran untuk membangun resor mewah.
Ia pun mempertahankan rumahnya bahkan membangun sebuah bangunan berbentuk piramida 10 lantai yang membingungkan dengan tangga reyot, balkon, dan berbagai tambahan lainnya.
Adapun bangunan ini seperti buatan animasi Sprited Away legendaris Jepang dari Hayao Miyazaki.
"Saya mulai membangun karena alasan kepraktisan, mencoba merenovasi dan memperluas rumah kami Namun kemudian, itu lebih menjadi minat dan hobi yang saya nikmati," kata Chen kepada AFP Rabu (17/9/2025).
Namun, aksi Chen dalam membangun rumahnya seperti piramida menuai kemarahan dari pemerintah daerah.
Lantaran, rumahnya yang seperti pagoda banyak dikunjungi turis.
Baca Juga: Kantor Digusur, PKBI Tegaskan Tetap Aktif Dan Berkegiatan
Sebagai informasi, proses pembangunannya pun tidak dilakukan sekaligus, melainkan bertahap.
Pada 2018, ia telah membangun hingga 4 lantai. Kemudian, lantai kelima rampung pada 2019, lantai keenam pada 2022, dan lantai ketujuh pada tahun 2023, dan saat ini sudah rampung 10 lantai.
Padahal, pemerintah setempat berencana untuk membangun lokasi wisata dengan luas sekitar 3,24 juta meter persegi atau 800 acre, yang termasuk tanah milik keluarga Chen.
Tempat wisata itu nantinya akan ada danau buatan hingga bioskop.
Pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi, namun orang tua Chen menolaknya.
Walaupun para tetangga mulai meninggalkan desa, Chen tetap teguh tinggal di rumahnya itu.
Bahkan, ia tidur sendiri di rumah tersebut selama dua bulan, khawatir kalau pengembang tiba-tiba menghancurkan rumahnya.
![Pemprov Lampung menggusur rumah warga di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Rabu (12/2/2025). [Lampungpro.co]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/12/67160-penggusuran.jpg)
Enam bulan kemudian, seperti banyak proyek pembangunan yang tidak dipertimbangkan dengan matang di Guizhou yang terlilit hutang, resor tersebut dibatalkan.
Padahal, ia mengatakan telah menghabiskan puluhan ribu yuan untuk melawan surat pemberitahuan di pengadilan, meskipun kalah dalam beberapa sidang pendahuluan.
Namun Chen terus mengajukan banding dan sidang berikutnya ditunda.
"Saya tidak khawatir. Sekarang karena tidak ada yang mengembangkan lahan itu, mereka tidak perlu merobohkan tempat itu," tandasnya.