Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 11:51 WIB
Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian
Ilustrasi Gen Z menyukai saham karena FOMO. [Envato]
Baca 10 detik
  • OJK imbau investor muda pahami instrumen saham, jangan ikut-ikutan tren.

  • Investasi sebaiknya sesuai kemampuan finansial dan tidak menggunakan utang.

  • Pilih investasi yang legal dan logis untuk hindari risiko kerugian

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta calon investor yang memilih investasi saham agar memahami instrumen yang dipilih.

Lantaran, banyak yang berinvestasi di saham dikarenakan mengikuti tren.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, banyak anak muda hanya ikut-ikutan memilih investasi saham yang sedang mengikuti tren.

Padahal, itu membuat investor muda bakal cepat mendapatkan kerugian, dikarenakan tidak mengerti instrumen investasi yang dipilih

"Saat ini, banyak sekali anak muda yang tergoda untuk berinvestasi hanya karena ikut-ikutan atau FOMO, Fear of Missing Out. Padahal setiap orang sebaiknya mempelajari instrumen investasi dengan cermat," katanya dalam kuliah umum di Aceh secara virtual, Jumat (3/10/2025).

Menurut dia, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial dan juga mencermati profil risikonya. Sebab, bisa memastikan keberhasilan dalam jangka panjang.

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). [ojk.go.id]
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). [ojk.go.id]

"Selain itu, penting juga untuk berinvestasi sesuai kemampuan. Jadi jangan semua apa yang ada itu diinvestasikan, tetapi harus kita bagi-bagi sesuai dengan kemampuan," ungkap dia.

Inarno Djajadi juga mengingatkan agar investasi yang dipilih jangan diawali dengan utang.

Hal itu bisa membuat instrumen investasi akan mendapatkan bunga tinggi hingga berujung kerugian.

Baca Juga: Geger Pasar Modal! Saham DADA Dilirik 'Raksasa' Investasi Global

"Jangan dilandaskan dengan berutang. Ini harus betul-betul dihindari. Karena sesungguhnya investasi terbaik adalah investasi yang benar-benar mampu kita jalani dengan nyaman dan tanpa memikirkan, ya kalau misalnya utang tentunya kita mikir bunga-bunganya ada kalanya," bebernya.

Dia pun menambahkan bahwa investasi yang aman menggunakan prinsip 2 L yaitu legal dan logis.

Hal itu bisa membuat keuntungan didapatkan dan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan investasi yang dipilih.

"Kenapa logis? Pastikan bahwa keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan itu masuk akal dan realistis. Jangan kita ngambil berdasarkan janji-janji manis dengan janji return yang sangat tinggi," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI