Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?

Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:52 WIB
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. [Antara]
Baca 10 detik
  • Indonesia menegaskan komitmen membangun ekonomi dan keuangan syariah global yang inklusif dan berkelanjutan melalui riset, inovasi digital, dan kolaborasi internasional.
  • Bank Indonesia mengembangkan tiga pilar utama: halal value chain berkelanjutan, optimalisasi blended finance ZISWAF, dan akselerasi digitalisasi syariah.
  • Kolaborasi lintas negara dan lembaga menjadi kunci membangun ekosistem keuangan syariah yang tangguh, adil, dan berdampak bagi masyarakat.

Suara.com - Indonesia berkomitmen membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah global yang inklusif dan berkelanjutan melalui riset, inovasi digital, dan kolaborasi lintas negara. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, komitmen ini antara lain diwujudkan melalui penguatan ekosistem riset Bank Indonesia untuk mendorong kebijakan eksyar yang adil dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. 

"Penguatan ekonomi dan keuangan syariah ke depan bertumpu pada tiga pilar utama," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Pertama, pengembangan ekonomi dan keuangan berkelanjutan yang memperkuat halal value chainsebagai sumber pertumbuhan baru, sekaligus memastikan distribusi nilai ekonomi yang adil dan berpihak pada kemaslahatan sosial. 

Kedua, optimalisasi blended finance yang mengintegrasikan pembiayaan komersial dan sosial, termasuk pemanfaatan dana ZISWAF, untuk memperluas inklusi keuangan dan mempercepat pemberdayaan ekonomi umat. 

"Ketiga, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah sebagai pendorong efisiensi, inovasi, dan konektivitas global," jelas Perry. 

Ilustrasi Digitalisasi. [Pixabay]
Ilustrasi Digitalisasi. [Pixabay]

Ia menegaskan bahwa ketiga pilar tersebut hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi erat antar institusi, kemitraan lintas otoritas dan industri, serta kerja sama antarnegara guna membangun ekosistem keuangan syariah yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global. 

"Dengan sinergi yang kuat, ekonomi dan keuangan syariah akan menjadi katalis bagi pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat," imbuhnya. 

Ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran penting dalam mempercepat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. 

Baca Juga: Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton

Penguatan instrumen sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) bersama pembiayaan mikro syariah diarahkan untuk memperkuat kelompok rentan dan mengurangi ketimpangan, sekaligus memastikan aktivitas ekonomi berjalan secara etis dan berkelanjutan.

Upaya ini diperkuat melalui inovasi pembiayaan terpadu serta pemanfaatan teknologi digital agar dampaknya semakin luas dan selaras dengan program pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. 

Berbagai inisiatif riset dan forum internasional pun terus dikembangkan untuk memperkuat kolaborasi lintas pihak.

Salah satunya melalui penyelenggaraan IIMEFC sebagai ajang pertukaran pengetahuan dan inovasi kebijakan ekonomi syariah.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI