Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:58 WIB
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
Menteri Keuangan Indonesia: Purbaya Yudhi Sadewa (Instagram.com/purbayayudhi_official)
Baca 10 detik
  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengajukan permohonan agar BUMD DKI Jakarta diizinkan mengakses dana stimulus Rp200 triliun.

  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa dana tersebut bersifat business-to-business (B2B).

  • Menkeu mempertimbangkan opsi untuk menyalurkan sebagian dana langsung ke Bank Jakarta agar mudah diakses oleh UMKM dan industri lokal.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, secara resmi mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta diberikan akses untuk memanfaatkan dana stimulus sebesar Rp200 triliun yang saat ini ditempatkan pemerintah pusat melalui Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Permintaan itu disampaikan Pramono saat bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025). Ia berharap dana besar tersebut juga dapat dialokasikan untuk memperkuat permodalan dan program BUMD yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.

“Kami ingin memanfaatkan dana Rp200 triliun yang diputuskan oleh Kementerian Keuangan oleh Pak Menteri ke Bank Himbara, kami boleh juga memanfaatkan untuk BUMD-BUMD yang ada di Jakarta,” kata Pramono.

Menkeu: Dana Bersifat Business-to-Business

Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa dana Rp200 triliun yang telah disalurkan ke Bank Himbara pada dasarnya memiliki sifat transaksi business-to-business (B2B).

Dengan demikian, dana tersebut hanya dapat diakses dan dimanfaatkan oleh pihak BUMD jika memenuhi kriteria dan dianggap menguntungkan bagi pihak bank penyalur.

“Kalau menguntungkan mereka, bisa langsung datang ke Himbara,” ujar Purbaya, menyarankan agar BUMD DKI dapat langsung bernegosiasi dengan bank-bank Himbara.

Meskipun demikian, Menkeu Purbaya menambahkan bahwa pemerintah pusat juga tengah mempertimbangkan opsi untuk menyalurkan sebagian dana tersebut secara langsung ke Bank Jakarta.

Tujuannya adalah agar dana itu dapat dimanfaatkan lebih mudah oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri lokal yang ada di DKI Jakarta.

Baca Juga: Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!

Purbaya menekankan perlunya perhitungan yang cermat agar proses penyaluran dana tidak menimbulkan kepanikan atau masalah penyerapan di pihak Bank Jakarta. Ia sempat menanyakan langsung kesiapan Bank Jakarta kepada Gubernur.

“Saya tanya tadi ke Pak Gubernur, apakah Bank Jakarta bisa menyerap? Jangan sampai saya kasih duit, panik. Waduh nggak bisa nyalurkan. Kata Pak Gubernur, bisa,” ungkap Purbaya, dikutip via Antara.

Menanggapi optimisme tersebut, Gubernur Pramono Wibowo menyebut bahwa jika alokasi dana yang diberikan berada di kisaran Rp10 triliun hingga Rp20 triliun, jumlah tersebut diyakini akan mampu diserap dan disebarkan secara efektif.

Pramono optimis bahwa dana itu akan menyebar ke UMKM dan berbagai industri lainnya, baik di Jakarta maupun daerah lain di sekitarnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI