10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2025 | 13:02 WIB
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
Ilustrasi bioetanol. [Ist]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui mandatori campuran etanol sebesar 10% (E10) untuk BBM.

  • Etanol (E10) memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan angka oktan (RON) BBM dan dianggap netral karbon.

  • Meskipun mayoritas mobil modern kompatibel hingga E10 dan risiko korosi pada kadar rendah minimal.

Siklus serap-lepas CO yang cepat inilah yang membuatnya dianggap netral karbon, tidak menambah jumlah CO baru di atmosfer, berbeda dengan BBM fosil.

Suasana di salah satu SPBU Pertamina di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/10/2020). ANTARA/HO-Humas PT Pertamina.
Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA/HO-Humas PT Pertamina.

Mendukung Kemandirian Energi

Etanol diproduksi dari sumber daya pertanian domestik. Pemanfaatannya akan secara langsung mengurangi ketergantungan negara pada impor minyak mentah dan BBM.

5. Bantu Penyerapan Hasil Tani

Program bioetanol menciptakan permintaan yang stabil bagi produk pertanian lokal, seperti tebu dan singkong, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan petani dan pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.

Fakta dan Tantangan Etanol (Kompatibilitas dan Risiko)

6. Mayoritas Mobil Sudah Kompatibel hingga E10

Buku panduan mobil-mobil yang dijual di Indonesia, seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander, sudah mencantumkan izin penggunaan BBM campuran etanol dengan kandungan maksimal 10 persen (E10), asalkan angka oktan BBM tetap sesuai rekomendasi.

7. Kompatibilitas Mesin Hingga E20

Baca Juga: E10 Wajib 10 Persen: Kenapa Kebijakan Etanol Ini Dikhawatirkan?

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa mobil-mobil yang beredar di Indonesia secara teknis sudah kompatibel dengan kandungan etanol hingga 20 persen (E20), meskipun saat ini pemerintah baru memandatori E10.

8. Potensi Konsumsi BBM Sedikit Lebih Boros

Secara teori, etanol memiliki kandungan energi per liter yang lebih rendah daripada bensin murni. Ini berpotensi membuat konsumsi BBM sedikit lebih boros. Namun, para ahli menyebut pada kadar E10, perbedaan ini hampir tidak terasa oleh pengguna.

9. Potensi Korosi pada Mobil Lama

Sifat alkohol dalam etanol dapat bersifat korosif. Pada kendaraan lama yang suku cadangnya (seperti segel karet atau selang) tidak dirancang untuk etanol, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan risiko korosi atau kerusakan. Namun, risiko ini minimal pada kadar E10.

10. Tantangan Bahan Baku Domestik

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI