Hingga September, Asing Bawa Kabur Dana Rp 54,75 Triliun dari Pasar Modal

Jum'at, 10 Oktober 2025 | 13:18 WIB
Hingga September, Asing Bawa Kabur Dana Rp 54,75 Triliun dari Pasar Modal
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam kuliah umum di Aceh secara virtual, Jumat (3/10/2025). [Tangkapan layar]
Baca 10 detik
  • Modal asing keluar dari pasar modal mencapai Rp 54,75 triliun tahun ini

  • IHSG September menguat 2,94 persen mencapai rekor tertinggi 8.126,56

  • AUM industri investasi naik 9,15 persen ditopang kuatnya Reksa Dana.

Suara.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengungkapkan asing masih bawa kabur dananya dari dalam negeri di berbagai instrumen.

Pada September, aliran modal asing atau nett sell yang keluar dari pasar modal RI capai Rp 3,80 triliun.

"Sehingga secara hingga saat ini net sell investor asing tercatat Rp 54,75 triliun," katanya dikutip dalam Youtube OJK, Jumat (10/10/2025).

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,87 persen secara bulanan atau 9,34 persen year-to-date (ytd) ke level 429,35, dengan yield SBN rata-rata turun 4,63 bps secara bulanan atau mtm (ytd turun 62,68 bps).

"Investor nonresiden membukukan net sell dipasar SBN sebesar Rp 45,76 triliun secara bulanan selama September 2025 (ytd: net buy Rp 31,45 triliun)," jelasnya.

Sementara itu, IHSG pada September 2025 ditutup di level 8.061,06 atau menguat 2,94 persen mtm (menguat 13,86 persen ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.890 triliun.

IHSG dan nilai kapitalisasi pasar sempat mencatatkan All-Time High, di mana IHSG mencapai level 8.126,56 pada 24 September 2025 dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 14.995 triliun pada 29 September 2025.

Adapun seluruh indeks sektoral secara bulanan membukukan peningkatan kinerja, kecuali sektor infrastruktur. Indeks sektoral yang menunjukkan penguatan terbesar adalah sektor perindustrian.

Sedangkan, likuiditas transaksi saham pada September 2025 terpantau meningkat, didominasi oleh investor individu domestik. Rerata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham pada September 2025 sempat mencetak rekor tertinggi yaitu sebesar Rp 24,02 triliun.

Baca Juga: Ngeri! Utang Pinjol Makin Menggila Tumbuh 21 Persen dalam Setahun, OJK Beberkan Alasannya

Adapun secara ytd per akhir September 2025, RNTH tercatat sebesar Rp15,50 triliun, meningkat dibandingkan angka RNTH ytd per akhir Agustus 2025 (Rp 14,32 triliun) maupun angka RNTH tahun 2024 (Rp 12,85 triliun).

Sedangkan untuk pasar obligasi korporasi, investor nonresiden membukukan net sell sebesar Rp 0,06 triliun secara mtm (ytd: net sell Rp 1,21 triliun ytd).

Pada industri pengelolaan investasi, per 30 September 2025 nilai dana penegelolaan atau Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 913,96 triliun, meningkat 3,16 persen mtm atau naik 9,15 persen ytd. Sedangkan, Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 576,13 triliun atau naik 4,67 persen mtm (ytd: naik 15,40 persen).

"Penguatan kinerja NAB Reksa Dana turut ditopang oleh net subscription investor sebesar Rp 20,96 triliun secara mtm (ytd: net subscription Rp 45,50 triliun), didominasi oleh net subscription pada Reksa Dana dengan underlying fixed income dan pasar uang," pungkas Inarno.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI