-
Harga Antam per gram turun Rp13.000, buyback juga anjlok.
-
Emas global melemah karena koreksi setelah reli dan permintaan turun.
-
Data China dan ketegangan geopolitik pengaruhi pergerakan harga emas.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 20 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.415.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu merosot sebesar Rp 13.000 dibandingkan hari Minggu, 19 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.264.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut anjlok Rp 13.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.257.000
- Emas 1 Gram Rp 2.415.000
- Emas 2 gram Rp 4.770.000
- Emas 3 gram Rp 7.130.000
- Emas 5 gram Rp 11.850.000
- Emas 10 gram Rp 23.645.000
- Emas 25 gram Rp 58.987.000
- Emas 50 gram Rp 117.895.000
- Emas 100 gram Rp 235.712.000
- Emas 250 gram Rp 589.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.177.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.355.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Jatuh
Harga emas dunia terpantau bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Mengutip FXStreet, logam mulia (XAU/USD) diperdagangkan di kisaran USD 4.245 per troy ounce pada sesi Asia, Senin (20/10/2025).
Pelemahan ini terjadi setelah reli panjang yang sempat memecahkan rekor, dinilai terlalu berlebihan. Selain itu, permintaan fisik emas mulai menurun usai lonjakan pembelian selama periode liburan.
Baca Juga: Stok Menipis, Harga Emas Antam Diramal Bakal Tembus Rp 3 Juta
Para pelaku pasar kini menanti rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III China, serta laporan Produksi Industri dan Penjualan Ritel bulan September yang dijadwalkan hari ini.
Sebelumnya, harga emas sempat ditutup positif pada akhir pekan lalu berkat kuatnya permintaan liburan di India dan peningkatan pembelian Exchange-Traded Fund (ETF). Namun, analis menilai momentum ini berpotensi terkoreksi dalam jangka pendek.
"Harga emas kemungkinan akan mengalami koreksi atau konsolidasi karena fundamental yang sedang berlangsung sudah diperhitungkan dan permintaan fisik menurun setelah pertengahan minggu," ujar Pranav Mer, Wakil Presiden EBG - Riset Komoditas & Mata Uang di JM Financial Services Ltd.
Meski begitu, beberapa faktor global masih bisa menopang harga emas sebagai aset aman (safe haven). Meningkatnya ketegangan perdagangan AS–China dan risiko geopolitik dunia dinilai bisa mengembalikan minat investor terhadap logam mulia.
Pejabat perdagangan AS diketahui mengecam kebijakan China yang memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang, sementara Beijing menuduh Washington memicu kepanikan global terkait rantai pasokan.
"Ketidakpastian perdagangan merupakan salah satu pendorong yang mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa," kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi CFRA Research di New York.