Harga Semen Naik Terus di Tengah Volume Lesu, Prospek Laba Raksasa Saham Tertekan?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 23 Oktober 2025 | 06:37 WIB
Harga Semen Naik Terus di Tengah Volume Lesu, Prospek Laba Raksasa Saham Tertekan?
ARSIP - Sebagai Ilustrasi - Pengunjung melihat kondisi bekas pabrik semen Indarung I di kawasan PT Semen Padang, Indarung, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Baca 10 detik
  • Volume penjualan domestik semen masih lesu.
  • Harga jual rata-rata (ASP) terus meningkat tajam pada Oktober 2025. 
  • INTP diperkirakan mencatatkan kinerja yang sesuai ekspektasi pasar. 

Sebaliknya, kinerja SMGR diprediksi akan berada di bawah ekspektasi. Pendapatan SMGR diperkirakan turun lebih dalam, mencapai 6,8% YoY, karena ASP yang lebih rendah 3,0% YoY.

Penurunan ASP ini disebabkan oleh porsi ekspor SMGR yang meningkat hingga 14%, yang umumnya memiliki margin lebih rendah dibanding pasar domestik.

Akibatnya, laba bersih SMGR diproyeksikan anjlok hampir setengahnya, mencapai 49,7% YoY atau sekitar Rp110 miliar.

Sektor Netral, INTP Jadi Pilihan Utama Investor

Meskipun laporan laba cenderung moderat hingga tertekan, sektor semen secara keseluruhan mencatat aliran dana masuk bersih (net foreign inflow) dari investor asing sebesar Rp127,8 miliar pada September 2025.

Aliran dana ini terutama didorong oleh pembelian besar-besaran pada saham SMGR (+Rp139,8 miliar), mengungguli INTP yang mencatat net outflow kecil.

Melihat dinamika pasar dan potensi peningkatan harga, analis mempertahankan pandangan Netral untuk sektor semen dalam jangka waktu 3 hingga 12 bulan ke depan.

INTP ditetapkan sebagai pilihan utama (top pick) dengan target harga Rp7.600, mengingat ketahanan harganya di pasar domestik.

Meski demikian, investor perlu mewaspadai beberapa risiko utama, termasuk realisasi program perumahan 3M, potensi intervensi harga oleh pemerintah, dan semakin ketatnya persaingan di pasar domestik.

Baca Juga: Bongkar Saham PJHB: Prospek, Bisnis, Proyeksi Pendapatan, dan Harga IPO

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI