OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam

Senin, 03 November 2025 | 08:11 WIB
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono. [Suara.com/Rina]
Baca 10 detik
  • OJK mendorong industri asuransi untuk ikut serta dalam program pemerintah seperti Program Makan Bergizi Gratis dengan tetap memperhatikan kapasitas risiko dan keberlanjutan.

  • Industri asuransi diharapkan menyediakan perlindungan risiko yang efektif bagi program-program pemerintah dan masyarakat.

  • Asuransi bencana alam dipandang penting, mengingat tingginya risiko bencana di Indonesia, sehingga perlu peningkatan literasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta industri asuransi dapat terlibat dalam program pemerintah, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, hal ini menyusul tingginya risiko program tersebut pada masyarakat.

"OJK mendorong agar industri asuransi dapat terlibat dalam berbagai program pemerintah dengan tetap memperhatikan kapasitas risiko dan prinsip keberlanjutan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, dalam jawaban tertulis, Senin (3/11/2025).

Selain itu, OJK mendorong agar industri asuransi dapat terlibat dalam berbagai program pemerintah dengan tetap memperhatikan kapasitas risiko dan prinsip keberlanjutan.

"Industri asuransi siap mendukung program pemerintah apabila dilibatkan melalui penyediaan perlindungan risiko yang efektif dan sesuai kebutuhan," bebernya.

OJK juga menambahkan industri asuransi juga terlibat dalam penanganan bencana alam.

Sebab, Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan Ring of Fire. Artinya, Indonesia memiliki tingkat risiko bencana alam yang tinggi.

"Oleh karena itu, keberadaan asuransi bencana alam menjadi instrumen penting dalam melindungi masyarakat dan aset dari potensi kerugian ekonomi akibat bencana," ungkap Ogi .

Dia menambahkan, potensi pengembangan asuransi bencana sangat besar, namun perludiimbangi dengan peningkatan literasi. Serta kesadaran masyarakat, dan kolaborasi antara pemerintah, industri.

Baca Juga: OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda

"Lembaga reasuransi global agar skema perlindungan dapat berjalan efektif," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI