- Menkeu Purbaya mengaku tidak akan mundur dari kebijakan untuk menyetop impor pakaian bekas.
- Atas kebijakan ini Purbaya mengaku terkena marah-marah dari para pedagangan pakaian bekas itu.
- Menurutnya barang-barang impor ilegal, meskipun murah dan menarik bagi sebagian masyarakat, secara fundamental merusak struktur ekonomi.
Suara.com - Keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyetop total aktivitas impor balpres (pakaian bekas) ilegal menuai pro dan kontra, terutama dari kalangan pedagang thriftshop.
Namun, Purbaya menegaskan pihaknya tak akan mundur, menganggap kebijakan ini sebagai pertaruhan besar demi menyelamatkan industri tekstil dalam negeri.
Dalam Rapat Kerja (Raker) Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025), Purbaya mengungkapkan dirinya telah memonitor reaksi publik, bahkan melalui media sosial TikTok.
“Saya baca, saya juga monitor TikTok dulu untuk melihat apa sih respons masyarakat. Rupanya banyak juga pedagang yang hidup dari situ, pedagang thrifting, marah-marah sama saya, katanya ‘aduh salah, harus dikasih harga,’ gitu-gitu,” kata Purbaya.
Meskipun memahami keluhan pedagang, Purbaya menegaskan bahwa protes tersebut didasarkan pada keuntungan jangka pendek pribadi. Menurutnya, keuntungan yang didapat pedagang thriftshop saat ini datang dengan harga yang sangat mahal dan membuat kematian industri dalam negeri.
Menkeu Purbaya memberikan pandangan yang lebih luas, menekankan bahwa barang-barang impor ilegal, meskipun murah dan menarik bagi sebagian masyarakat, secara fundamental merusak struktur ekonomi nasional.
“Orang kan bilang, sepatu kan bisa dipakai bagus, murah lagi buat rakyat. Iya, tapi merusak industri kita secara keseluruhan negara,” tegasnya.
Purbaya mengingatkan, Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat besar—sekitar 90% berasal dari permintaan domestik (domestic demand). Jika pasar ini dikuasai oleh barang-barang ilegal dari luar, maka akan berujung pada matinya pabrik, tingginya angka pengangguran, dan keluhan hilangnya lapangan kerja.
Alih-alih bergantung pada barang impor ilegal, Purbaya mendorong pedagang untuk beralih menjual produk-produk dalam negeri. Ia menjanjikan dukungan pelatihan dan yakin bahwa kebangkitan industri lokal akan memberikan dampak positif yang berantai.
Baca Juga: Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
“Kita nanti pelan-pelan, industri hidup, dan nanti lapangan kerja lebih hidup, dia juga mungkin bisa usaha yang lain dan ada yang beli. Karena daya beli masalah kita, bagus ketika banyak kerjaan di mana-mana,” pungkas Purbaya.