- Pasar keuangan global, termasuk kripto, merespons positif setelah Senat AS menyetujui penghentian shutdown.
- Kabar berakhirnya penutupan pemerintah memicu kenaikan harga Bitcoin (BTC).
- Investor kini memproyeksikan potensi bullish breakout bagi BTC jika likuiditas kembali mengalir.
Meskipun sentimen positif mendominasi, harga BTC saat ini masih terkoreksi tipis di kisaran US$102.219. Tekanan jual juga tercatat melonjak lebih dari 1.300% seiring meningkatnya arus keluar dari wallet jangka pendek ke exchange.
Selain itu, analisis lain memproyeksikan bahwa siklus likuiditas 65 bulan berpotensi mencapai puncaknya pada kuartal I–II 2026, yang mungkin diikuti koreksi 15–20% karena valuasi yang mulai memanas, meski waktu pastinya belum dapat dipastikan.
Desclaimer: Informasi dan opini yang terdapat dalam artikel ini, termasuk kutipan, data harga, dan proyeksi bullish breakout atau bull trap, bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi (termasuk anjuran beli atau jual) pada aset kripto, saham, emas, atau aset finansial lainnya.Berinvestasi pada Bitcoin dan aset kripto lainnya memiliki risiko yang sangat tinggi, sangat volatil, dan dapat mengakibatkan kerugian modal yang signifikan. Kinerja masa lalu, termasuk reli historis, tidak menjamin hasil di masa depan, mengingat dinamika ekonomi makro yang terus berubah. Pembaca disarankan untuk melakukan riset independen dan berkonsultasi dengan profesional keuangan yang berlisensi sebelum membuat keputusan investasi apa pun.