Menko Airlangga Rayu AS dengan Tawaran Jual Beli Energi Senilai USD19,5 Miliar

Senin, 17 November 2025 | 16:56 WIB
Menko Airlangga Rayu AS dengan Tawaran Jual Beli Energi Senilai USD19,5 Miliar
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, masih melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS. [Dokumentasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian].
Baca 10 detik
  • Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat iklim investasi.
  •  AS, Indonesia menyoroti pentingnya reformasi berkelanjutan.
  • Indonesia kini mulai bergeser dari industri ekstraktif ke sektor ekonomi digital.

Suara.com - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat iklim investasi dan memposisikan diri sebagai destinasi investasi paling kompetitif di kawasan.

Dalam pertemuan puncak dengan mitra strategisnya, Amerika Serikat, Indonesia menyoroti pentingnya reformasi berkelanjutan dan kemitraan erat untuk menanggapi tantangan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara 13th US-Indonesia Investment Summit 2025 pada Senin (17/11/2025), memaparkan upaya Indonesia menarik dukungan AS, yang kini mulai bergeser dari industri ekstraktif ke sektor ekonomi digital.

“Amerika Serikat telah menjadi mitra strategis Indonesia dan Indonesia telah berupaya untuk mendapatkan dukungan AS terhadap lingkungan bisnis di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Meskipun ekspor Indonesia ke AS mencapai USD26,4 miliar dan impor USD12 miliar (menghasilkan surplus USD14 miliar bagi Indonesia berdasarkan data nasional), Pemerintah AS mencatat defisit yang lebih besar.

Untuk menjaga neraca perdagangan yang seimbang dan harmonis, Indonesia dan AS tengah menyiapkan sejumlah kesepakatan komersial strategis yang bernilai fantastis seperti peningkatan impor energi dari AS senilai USD15 miliar, pembelian produk oertanian sebesar USD4,5 miliar.

Total deal jual beli ini mencapai USD19,5 miliar, yang diharapkan secara efektif dapat menyeimbangkan posisi perdagangan kedua negara.

Menko Airlangga juga menyoroti kemajuan dan peluang investasi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) oleh Exxon segera terealisasi sebagai bagian dari komitmen transisi energi dan pengurangan emisi karbon dan juga proyek kilang senilai USD4 miliar oleh Presiden Prabowo Subianto disebut sebagai tonggak penting bagi kemandirian dan hilirisasi industri nasional.

Selain itu, program prioritas Presiden Prabowo, Danantara yang mentransformasi BUMN menjadi sovereign wealth fund diproyeksikan menjadi game changer bagi penguatan struktur ekonomi.

Baca Juga: Penggunaan Minyak Mentah dari Fossil Berakhir Terus Berlanjut Hingga 2050

Di tengah ketidakpastian global, Menko Airlangga menekankan ketahanan ekonomi Indonesia, "Indonesia masih dapat mengelola pertumbuhan 5% pada kuartal ketiga, dan sebenarnya Indonesia dalam 7 tahun terakhir pertumbuhan sebesar 5%."

Pemerintah juga optimistis dapat mencapai status keanggotaan OECD pada tahun 2027, didukung oleh reformasi struktural yang berkelanjutan, termasuk penyempurnaan Undang-Undang Cipta Kerja, yang diharapkan mampu membuka peluang investasi lebih luas lagi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI