Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?

Rabu, 19 November 2025 | 18:58 WIB
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
Ilustrasi Blockchain (Elements Envato)
Baca 10 detik
  • UU PDP menuntut kedaulatan data; Peruri dorong ekosistem Blockchain untuk kepercayaan digital.
  • Peruri hadir di Bali Blockchain Summit 2025, matangkan keamanan dan identitas digital nasional.
  • Blockchain kunci implementasi UU PDP sejati: menjamin keaslian, keamanan, dan privasi warga.

Bagaimana Blockchain Mengelola Data?

Pengelolaan data dalam blockchain sangat berbeda dari database SQL konvensional. Mekanismenya berfokus pada verifikasi dan konsensus:

1. Konsensus Jaringan

Setiap transaksi atau set data baru (calon blok) harus divalidasi oleh mayoritas node di jaringan melalui mekanisme konsensus, seperti Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS). Proses konsensus inilah yang memastikan bahwa semua node setuju pada keabsahan data sebelum data tersebut ditambahkan ke rantai.

2. Pencatatan Transaksi (Ledger Management)

Blockchain menyimpan data dalam bentuk transaksi kronologis (misalnya, perpindahan aset, catatan waktu, atau hash dari dokumen). Karena sifatnya yang tidak dapat diubah, blockchain ideal untuk menyimpan riwayat audit yang lengkap, akurat, dan tidak dapat dimanipulasi.

3. Peningkatan Kepercayaan (Trust Enhancement)

Dalam sistem tradisional, kepercayaan bergantung pada otoritas pusat (misalnya, pemerintah atau perusahaan). Blockchain menghilangkan kebutuhan akan perantara ini. Kepercayaan (trust) dibangun secara matematis melalui kriptografi dan verifikasi jaringan, bukan melalui institusi. Hal ini sangat berguna dalam rantai pasok global di mana kepercayaan antarpihak sangat minim.

Baca Juga: Dari DVR ke NAS: Evolusi Pengawasan yang Lebih Aman dan Terukur

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI