- Harga emas Antam per gram pada Selasa, 25 November 2025, tercatat Rp 2.380.000, naik Rp 40.000 dari hari sebelumnya.
- Harga emas dunia naik lebih dari satu persen didorong ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember.
- Kenaikan harga emas dunia juga dipicu antisipasi rilis data ekonomi Amerika Serikat dan perkembangan geopolitik Ukraina.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 25 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.380.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu meroket Rp 40.000 dibandingkan hari Senin, 24 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.241.000 per gram.
Harga buyback itu juga lompat tinggi Rp 40.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
![Seorang karyawan merapikan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (23/7/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/23/12725-emas-antam.jpg)
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.240.000
- Emas 1 Gram Rp 2.380.000
- Emas 2 gram Rp 4.700.000
- Emas 3 gram Rp 7.025.000
- Emas 5 gram Rp 11.675.000
- Emas 10 gram Rp 23.295.000
- Emas 25 gram Rp 58.112.000
- Emas 50 gram Rp 116.145.000
- Emas 100 gram Rp 232.212.000
- Emas 250 gram Rp 580.265.000
- Emas 500 gram Rp 1.160.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.320.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Melonjak
Harga emas dunia melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin, terdorong ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang serta menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dinantikan pasar.
Dikutip dari Reuters, pada pukul 13.43 EST (18.43 GMT), harga emas spot naik 1,2 persen ke level USD 4.111,86 per ons, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 0,4 persen lebih tinggi di USD 4.094,2 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun: Galeri24 Pecah Rp2,3 Jutaan
"Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada bulan Desember," ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Sentimen dovish The Fed makin menguat setelah Presiden The Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa suku bunga dapat turun dalam waktu dekat, tanpa mengganggu target inflasi, sekaligus membantu mencegah pelemahan pasar tenaga kerja.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga bulan depan kini mencapai 79 persen.
Emas sebagai aset tanpa imbal hasil biasanya berkinerja kuat dalam kondisi suku bunga rendah, maupun saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat.
“Kami sedang menunggu data, dan ekspektasinya mungkin sedikit lebih lemah. Inflasi mungkin tidak terlalu tinggi dan semua itu menunjukkan kinerja emas yang cukup baik,” kata Melek.
Pasar kini menantikan sederet data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah, termasuk penjualan ritel, klaim pengangguran, serta data harga produsen yang akan dirilis akhir pekan ini.
Di sisi lain, sentimen geopolitik kembali mencuat setelah AS dan Ukraina melanjutkan pembahasan untuk menyusun rencana baru terkait upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Revisi proposal tersebut diperlukan setelah rancangan sebelumnya dinilai terlalu menguntungkan Moskow.
"Dengan semakin banyaknya berita mengenai debat Fed dan fluktuasi geopolitik, terutama terkait Ukraina, emas kemungkinan masih akan mendapat dorongan. Namun kami melihat harganya tetap berada di kisaran USD 4.000–USD 4.100," tulis Rhona O’Connell, analis di StoneX.
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.