- IHSG mencatat penguatan di awal perdagangan Senin, 8 Desember 2025, mencapai level 8.743, dengan apresiasi 0,24% hingga pukul 09.06 WIB.
- Pada waktu tersebut, terjadi transaksi 4,19 miliar saham senilai Rp 1,88 triliun, dengan 242 saham menguat dan 281 saham melemah.
- Proyeksi IHSG menunjukkan pergerakan bervariasi cenderung menguat, ditopang investor asing meskipun ada tekanan sentimen global.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menghijau di awal perdagangan, Senin 8 Desember 2025. IHSG menguat di level 8.743.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.06 WIB, IHSG masih terapresiasi dengan naik 0,24 persen di level 8.731.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 4,19 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,88 triliun, serta frekuensi sebanyak 264.500 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 242 saham bergerak naik, sedangkan 281 saham mengalami penurunan, dan 434 saham tidak mengalami pergerakan.
![Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/46203-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ARTA, CASS, COIN, DCII, DSSA, DUTI, EXCL, FAST, JARR, KETR, MASB, PGUN.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AADI, ASPI, BESS, BRAM, BREN, BUKK, CPIN, FPNI, INKP, INTP, JPFA, LINK.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini, di tengah kombinasi sentimen global dan aksi investor asing.
Sentimen negatif datang dari pelemahan indeks di bursa Wall Street menjelang rapat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), serta terkoreksinya harga mayoritas komoditas.
Baca Juga: Analisis Teknikal IHSG Hari Ini: GOTO dan BMRI Diborong, Indeks Saham Tertekan?
Dalam riset yang diterbitkan CGS International Sekuritas Indonesia, disebutkan bahwa pasar masih mencermati sikap The Fed terkait arah kebijakan moneter.
Ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga turut menekan indeks global dan meningkatkan volatilitas pasar.
Namun, di sisi lain, aksi beli berkelanjutan dari investor asing diperkirakan mampu memberikan dorongan bagi IHSG. Arus dana asing tersebut menjadi penopang utama di tengah tekanan eksternal yang masih membayangi.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.640/8.570 dan resistance 8.780/8.850,” tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam laporannya.