Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:43 WIB
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678
Ilustrasi gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Pada Selasa (16/12/2025), rupiah dibuka melemah 0,08% menjadi Rp16.678 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg.
  • Pelemahan rupiah ini terjadi bersamaan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya, kecuali yen Jepang dan peso Filipina.
  • Analis memperkirakan rupiah akan terus terkonsolidasi akibat sentimen domestik dan menunggu data pekerjaan penting AS.

Suara.com - Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan pada pembukaan hari ini.  

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Selasa (16/12/2025) dibuka level Rp16.678 Amerika Serikat (AS).

Alhasil, rupiah melemah 0,08  persen dibanding penutupan pada Senin yang berada di level Rp16.667 per dolar AS. 

Sementara itu, kurs Jisdor Bank Indonesia tercatat di Rp16.669 per dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi di beberapa negara asia.  Salah satunya, mata uang dolar Taiwan yang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,26 persen.

Berikutnya, ada baht Thailand yang terkoreksi 0,15 persen dan won Korea Selatan turun 0,11 persen. Disusul, dolar Singapura yang melemah 0,02 persen.

Ilustrasi Yen. [Pixabay]
Ilustrasi Yen. [Pixabay]

Sedangkan, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,24 persen. Lalu ada peso Filipina yang menanjak 0,19 persen.

Kemudian ada ringgit Malaysia yang terkerek 0,12 persen dan yuan China yang naik 0,05 persen. 

Diikuti, dolar Hongkong yang menguat tipis 0,04 persen terhadap the greenback pada pagi ini.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senis Sore, Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI

Dalam hal ini, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah diperkirakan masih akan terjadi. 

Pasalnya, pembukaan hari ini terbebani oleh sentimen dalam negeri yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda. 

"Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi terhadap dolar AS," katanya saat dihubungi Suara.com

Selain itu, investor juga masih menyimak perkembangan ekonomi global. Sehingga bisa memberikan tekanan pada rupiah. 

Investor cenderung wait and see menantikan data penting pekerjaan AS NFP malam ini. 

Sentimen risk off di bursa global sedikit banyak membebani rupiah.  Range Rp16.600 hingga 16.700," jelasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI