- BSI menyiapkan relaksasi dan restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah Aceh terdampak bencana sesuai kebijakan pemerintah.
- Program ini mencakup masa tenggang pembayaran angsuran Desember 2025 hingga Maret 2026 serta penjadwalan ulang.
- Sebanyak 97 persen kantor cabang BSI di Aceh telah beroperasi normal pascabencana per Desember 2025.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, serta memperkuat ketahanan sosial melalui layanan keuangan syariah yang amanah, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam kondisi pemulihan ini, BSI juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan BSI, seperti permintaan data pribadi dan rahasia ataupun penawaran pemberian hibah.
![Warga memasangkan bendera putih di depan rumahnya yang rusak pasca bencana hidrometeorologi di Desa Jambak, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Rabu (17/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/17/17137-bencana-banjir-sumatera-bencana-aceh-bendera-putih-berkibar-di-aceh-barat.jpg)
97 Persen Layanan BSI Aceh Normal
Hingga hari ini (18/12), sebanyak 140 dari 145 kantor cabang BSI di Aceh telah beroperasi normal, mencapai 97 persen dari total jaringan.
Bukan hanya kantor cabang, layanan BSI di antaranya 715 ATM BSI (78 persen normal) dan 17.126 BSI Agen laku pandai (89 persen dapat diakses) sudah bisa diakses di Aceh.
"Saat ini nasabah dihimbau untuk bisa bertransaksi melalui BYOND by BSI, BSI Agen terdekat dan juga jika ada keluhan bisa menghubungi BSI Call 14040. Hal ini untuk memudahkan layanan dan effisiensi waktu di jalan," ujarnya.
Anggoro menegaskan bahwa komitmen melayani sepenuh hati juga terus dilakukan di Aceh baik dari sisi optimalisasi layanan, dukungan restrukturisasi pembiayaan maupun support bantuan yang saat ini sekitar 105 ton bantuan logistik.