- Stok beras nasional mencapai 3,39 juta ton pada akhir 2025, level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
- Kondisi stok beras sangat aman, memberikan modal kuat menjaga pasokan pangan nasional hingga 2026.
- Pemerintah mengkhawatirkan harga beras akan anjlok karena potensi lonjakan produksi pada tahun 2026.
Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut stok beras nasional tercatat mencapai 3,39 juta ton pada akhir 2025.
Angka tersebut disebut sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia sejak merdeka, sekaligus menjadi modal kuat pemerintah menjaga pasokan pangan menuju 2026.
Menurutnya, kondisi stok beras nasional saat ini berada pada level yang sangat aman.
"Ini stok. Stok kita per detik ini tadi rapat 3,39 juta ton. Ini tertinggi selama merdeka," ujar Amran di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, yang dikutip Selasa (30/12/2025).
![Petugas memeriksa stok beras di gudang Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/33028-realisasi-penyerapan-beras-dalam-negeri-ilustrasi-beras-beras-bulog-ilustrasi-bulog.jpg)
Menurut dia, capaian stok tersebut menunjukkan ketahanan pangan nasional berada dalam kondisi solid, meski dihadapkan pada sejumlah tantangan cuaca dan bencana di beberapa wilayah sentra produksi.
Amran menyebut ketersediaan beras saat ini bukan sekadar aman, tetapi sangat aman untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk sebagai bantalan jika terjadi gangguan produksi di daerah tertentu.
"Sangat. Bukan aman. Ada sangat aman," ungkapnya.
Harga Beras Akan Murah
Pemerintah memperkirakan stok cadangan pangan beras akan meroket pada tahun 2026 mendatang. Imbasnya, dikhawatirkan harga jual beras akan mengalami kemerosotan signifikan.
Baca Juga: Target Swasembada Gula Putih 2026, Mentan Bakal Bongkar 300 Ribu Hektare Lahan Tebu
Kekhawatiran tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai memimpin rapat penetapan cadangan pangan pemerintah tahun 2026 di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Rapat tersebut secara khusus membahas kesiapan pemerintah menghadapi lonjakan produksi beras nasional pada tahun depan. Zulhas menyebut, indikasi peningkatan produksi sudah terlihat sejak awal sehingga pemerintah perlu menyiapkan strategi penyerapan secara matang.
"Hari ini khusus rapat mengenai penetapan cadangan pangan pemerintah tahun 2026. Karena apa yang pertama, sudah kelihatan bahwa produksi akan lebih tinggi tahun depan daripada tahun ini," ujar Zulhas.
Ia menjelaskan, peningkatan produksi tersebut juga dibarengi dengan potensi pergeseran waktu panen raya. Jika selama ini panen raya umumnya terjadi pada Maret hingga Mei, tahun depan panen berpeluang datang lebih cepat.
"Yang biasanya itu, biasanya itu Maret, April, Mei baru panen raya, ini mungkin Februari sudah panen raya. Jadi harus kita siap, kalau tidak nanti kan harganya bisa jatuh lagi," ucap Zulhas.