Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 31 Desember 2025 | 10:06 WIB
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
Ilustrasi perak

Faktor Pendorong Kenaikan

Permintaan Industri

Permintaan perak mengalami ekspansi signifikan, terutama dari sektor transisi energi seperti panel surya, infrastruktur data center, elektronik, dan kendaraan listrik. Permintaan industri ini menjadi katalis struktural, sejalan dengan tren global menuju energi bersih dan digitalisasi. Trading Economics

Sentimen Aset Aman dan Ketidakpastian Ekonomi

Kekhawatiran investor terhadap volatilitas pasar saham dan risiko geopolitik membuat perak juga berperan sebagai safe haven, mendukung pergerakan harga naik meskipun logam ini memiliki komponen industri besar. Axios

Ekspektasi Suku Bunga dan Kebijakan Moneter

Ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve selama 2026 memberikan daya tarik tambahan pada logam mulia, termasuk perak.

Ketika suku bunga riil turun, aset non-yield seperti perak cenderung lebih menarik dibandingkan instrumen pendapatan tetap. 

Saat ini, berdasarkan laporan Reuters, pasokan perak global mengalami defisit struktural, di mana permintaan terus melebihi produksi, mempersempit ketersediaan di pasar fisik dan futures. Hal ini memperkuat sisi fundamental kenaikan harga.

Baca Juga: Setelah Libur Panjang, Harga Emas Antam Merosot Jadi Rp 2.596.000 per Gram

Para analis pasar komoditas melihat bahwa fundamental dukungan bagi perak tetap kuat, terutama permintaan industri yang terus bertambah.

Menurut proyeksi terakhir, harga perak masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan ke awal 2026, terutama jika ekspektasi pelonggaran moneter global berjalan sesuai prediksi dan permintaan teknologi terus meningkat.

Menurut Trading Economics, beberapa model bahkan memperkirakan harga perak bisa mencapai $85–$90 per ons dalam 12 bulan ke depan, meskipun volatilitas harga tetap menjadi risiko utama. 

Namun, para ekonom juga mengingatkan risiko pembalikan harga atau koreksi tajam dalam jangka pendek, terutama karena pasar perak relatif kecil dan sensitif terhadap perubahan sentimen investor.

Setiap dinamika harga komoditas tetap bergantung pada kondisi ekonomi makro, kebijakan moneter, dan keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Namun, tahun 2025 akan tercatat sebagai tahun yang luar biasa bagi perak.

Kontributor : Rizqi Amalia

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI