Suara.com - Bayern Munich menghabisi Barcelona dengan skor super mencolok 8-2 dalam laga perempatfinal Liga Champions 2019/2020 di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB.
Performa yang luar biasa dari Bayern menuju semifinal, di sisi lain Barcelona kembali harus menelan kesialan di fase delapan besar Liga Champions, berikut lima catatan yang bisa dipetik dari laga dini hari tadi:
1. Bayern Kandidat Terkuat Juara
Terlepas dari buruknya penampilan Barcelona sepanjang 90 menit di Estadio da Luz, Bayern memperlihatkan bahwa mereka adalah kandidat terkuat untuk menjadi juara Liga Champions musim ini.
Tak kurang dari 39 gol sudah juara Bundesliga Jerman tersebut di Liga Champions musim ini, dan hanya delapan yang masuk ke gawang mereka.
Entah itu Manchester City atau Olympique Lyon yang akan mereka hadapi di semifinal nanti, lawan Bayern jelas punya setumpuk pekerjaan berat untuk menghentikan laju tim besutan Hansi Flick itu.
2. Lewandowski Ungguli Messi
Megabintang Barcelona, Lionel Messi mungkin digadang-gadang dari planet lain, tetapi di muka bumi, setidaknya dalam laga dini hari tadi, bomber maut Bayern Munich, Robert Lewandowski membuktikan bahwa ia lebih unggul.
Ketika mencetak gol keenam timnya di laga ini, Lewandowski mencapai tengaran 50 gol untuk Bayern di Liga Champions dalam enam musim terakhir.
Baca Juga: Barcelona Pertama Kali Nirgelar dalam 12 Tahun, Lionel Messi Galau Berat
Sementara bicara lintas ajang, Lewandowski secara fenomenal telah mengemas 54 gol untuk Bayern di kampanye 2019/2020 ini dari 45 pertandingan yang ia lakoni!
3. Kepercayaan Diri Coutinho
Barcelona, dengan cara yang tidak biasa, 'membantu' gelandang mereka Philippe Coutinho menemukan kembali kepercayaan dirinya setelah dua setengah musim tampak kehilangan karakternya.
Coutinho hanya merumput tak sampai 20 menit di laga dini hari tadi, namun ia sukses mencatatkan satu assist dan dua gol untuk Bayern, tim yang dibelanya berstatus pemain pinjaman, sebab menurut para petinggi Barcelona ia tak memenuhi standar untuk berada di tim utama klub.
Kepercayaan diri Coutinho bisa saja semakin tumbuh jika Bayern mampu terus menjaga konsistensi penampilan mereka hingga final dan mengangkat trofi Si Kuping Besar pada 23 Agustus nanti.
4. Barcelona Nirgelar
Hasil memalukan lawan Bayern menandai untuk pertama kalinya sejak musim 2008/2009, Barcelona menjalani musim tanpa memenangi satu gelar pun dari semua kompetisi yang mereka ikuti.
Barcelona hanya finis di urutan kedua Liga Spanyol musim ini, terhenti di perempatfinal baik di Copa del Rey maupun Liga Champions, serta gagal mencapai final dalam Piala Super Spanyol yang menggunakan format kompetisi baru.
Bukan tidak mungkin tenor kepelatihan Quique Setien akan segera berakhir ketika skuat Barcelona pulang ke Katalunya dengan hasil buruk kali ini.
5. Barca Harus Berbenah
Dalam tiga tahun terakhir kian tampak bahwa beban Barcelona dipikul sendirian oleh Messi.
Semua pandit maupun pendukung Barca garis keras mungkin yakin Messi bisa main sampai usia kepala empat, namun hal itu tidak akan terjadi jika manajemen Blaugrana tak segera menemukan dukungan yang tepat bagi sang megabintang di skuat klub itu.
Nama Ansu Fati, Riqui Puig dan Frenkie de Jong mungkin bisa diharapkan, tetapi Barcelona harus segera melakukan peremajaan secara serius dan lebih luas lagi jika tak ingin era keemasan mereka runtuh tak bersisa.