Suara.com - Tatkala merenungkan kepergiannya dari Manchester United setelah hampir tiga tahun melatih tim itu, Ole Gunnar Solskjaer tak diragukan lagi mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi di Old Trafford.
Seandainya dia tidak terlalu baik dan lebih galak kepada pemain-pemainnya?
Seandainya dia lebih agresif menyangkut transfer pemain kepada hierarki klub dan seandainya mereka memenuhi tuntutan dia?
Pelatih asal Norwegia itu diberi kesempatan mengembalikan United ke tingkat kesuksesan yang mereka nikmati seperti sewaktu dia menjadi pemain di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, tetapi dia hengkang setelah timnya terperosok ke urutan ketujuh dalam klasemen liga dan tanpa pernah memenangkan trofi.
![Mantan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. [Dok.ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/21/77036-mantan-pelatih-manchester-united-ole-gunnar-solskjaer.jpg)
Seandainya Solskjaer bisa mendatangkan pemain yang dia identifikasi sebagai bagian dari perombakan skuadnya, kesuksesan yang didambakan para penggemar United mungkin akan semakin dekat.
Daftar pemain United yang kabarnya berusaha dia datangkan, tetapi ternyata tak bisa, menunjukkan bahwa selain sifatnya yang pemaaf dan keputusan taktisnya yang menjadi biang keladi kejatuhannya, kesalahan rekrutmen klub juga memainkan peran besar di balik itu.
Pemain pertama yang jelas-jelas diinginkan Solskjaer adalah rekan senegaranya Erling Haaland yang dia latih sewaktu memimpin klub Norwegia Molde.
Penyerang tengah ini adalah salah satu talenta menyerang paling menarik dalam sepak bola tetapi United tidak dapat mengontraknya dari RB Salzburg dan sang pemain malah bergabung dengan Borussia Dortmund.
United sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengontrak Jude Bellingham yang adalah gelandang Inggris yang sangat menjanjikan, ketika dia masih bermain untuk tim divisi kedua Birmingham City tetapi pemain ini juga lebih memilih Dortmund.
Bek sayap Portugal Joao Cancelo pernah dalam radar Solskjaer selama bermain di Italia bersama Inter Milan dan Juventus tetapi pemain ini malah akhirnya menjadi bagian skuad juara liga Manchester City pimpinan Pep Guardiola.
Baca Juga: Hampir 3 Tahun Latih Manchester United, Ini Momen Naik Turun Solskjaer
Gelandang bertahan Spanyol Rodri juga pemain bidikan Solskjaer yang dianggapnya menjadi pemain yang bisa mengisi titik lemah yang sudah lama ada dalam timnya, tetapi pemain ini juga lagi-lagi merapat ke Manchester biru.
Bek kanan Atletico Madrid Inggris Kieran Trippier dan pemain internasional Jerman Kai Havertz yang kini memperkuat Chelsea, juga menjadi target Solskjaer yang tak pernah bisa dia datangkan.
Namun demikian manajemen klub mendukung Solskjaer saat ingin mendatangkan pemain sayap bergaji besar Jadon Sancho yang tiba setelah lebih dari setahun berbicara dengan Dortmund, bek tengah Prancis Raphael Varane dan, tentu saja, Cristiano Ronaldo.

Sebelum itu Bruno Fernandes didatangkan dari Sporting Lisbon dan menambahkan kualitas yang sangat dibutuhkan United dan pada akhirnya ada kualitas yang cukup untuk memenangkan setidaknya beberapa pertandingan yang hilang dari genggaman United musim ini.
"Saya tidak beranggapan Ole bisa mengeluhkan waktu yang telah diberikan kepadanya dan uang yang telah diberikan kepadanya," kata mantan kapten United Gary Neville dalam Sky Sports seperti dikutip Reuters.