Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno masih optimis FIFA tak akan batalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab banyak keuntungan jika Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.
Piala Dunia U-20 juga bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari cara pemulihan ekonomi nasional.
"Saya lihat peluang ada di kita. Kita ini negara besar di dunia, kita punya kesuksesan menyelenggarakan G20," kata Sandi kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa hari ini.
Menparekraf mengingatkan bahwa Piala Dunia U-20 merupakan salah satu ajang unggulan dalam upaya pihaknya mengembangkan pariwisata olahraga di Indonesia.
Menurut Sandi, Piala Dunia U-20 tersebut akan menopang pencapaian angka kunjungan 7,4 juta wisatawan mancanegara sekaligus pergerakan wisatawan nusantara.
Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 diliputi tanda tanya menyusul pembatalan acara pengundian grup yang sedianya dilangsungkan pada 31 Maret 2023.
Pembatalan pengundian grup itu diumumkan oleh FIFA pada Sabtu (25/3), di tengah menguatnya pernyataan-pernyataan penolakan keikutsertaan tim nasional Israel yang sudah memperoleh tiket putaran final ajang tersebut.
Belakangan ini muncul rumor bahwa gelaran Piala Dunia U-20 2023 tidak jadi berlangsung di Indonesia. Ini menyusul batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Bali pada 31 Maret mendatang.
Hal tersebut dikarenakan adanya sejumlah penolakan terhadap salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023 yaitu Israel. Bahkan, Gubernur Bali Wayan Koster juga melakukan penolakannya.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2023 Terancam Batal Digelar di Indonesia, Dony Tri Pamungkas: Tentu Bakal Kecewa
Alhasil, FIFA selaku pemilik acara membatalkan acara drawing tersebut. Tentu saja ini menjadi dilema mengingat persiapan menatap ajang tersebut khususnya tim nasional sudah dilakukan jauh-jauh hari.