Pria yang akrab disapa Nunung ini lahir dan tumbuh di daerah Sukoharjo. Bakatnya pun terasah kala dirinya mengikuti Diklat Arseto dan program PSSI Primavera.
Dalam kariernya, Nunung sempat menggemparkan publik karena dilepas Arseto Solo ke Pelita Jaya dengan harga Rp100 saja, yang kemudian membuatnya dijuluki ‘Mister (Mr) Cepek’.
3. I Komang Putra
![Pelatih Kiper PSIS Semarang, I Komang Putra. [Instagram/@psisofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/15/70363-i-komang-putra.jpg)
Tak hanya melahirkan striker ganas, Arseto Solo juga melahirkan kiper top yang menjadi salah satu kiper terbaik sepanjang sejarah sepak bola Indonesia pada diri I Komang Putra.
Semula, ia memulai karier di Persija Jakarta. Tapi, Arseto Solo menyadari bakatnya yang membuat I Komang Putra direkrut pada tahun 1992 atau saat usianya baru 20 tahun.
Bersama Arseto Solo, I Komang Putra menjadi andalan di bawah mistar selama enam tahun, yang membuat bakatnya makin terasah dan menjadi salah satu kiper yang pernah membela Timnas Indonesia.
Arseto Solo juga cukup jeli dalam melihat bakat-bakat lokal di Kota Solo. Salah satunya adalah Agung Setyabudi yang merupakan jebolan Persis Solo Junior.
Usai lulus dari Persis Solo Junior, Agung masuk ke Diklat Ragunan dan sempat mengikuti program PSSI. Dari sana, Arseto Solo menemukan bakatnya dan meminangnya pada tahun 1992.
Di musim pertamanya, Agung mampu membawa Arseto Solo menjadi juara Galatama. Ia pun bertahan di klub tersebut selama enam tahun atau hingga 1998.
Kontributor: Felix Indra Jaya