Suara.com - Pertandingan besar antara Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan U-23 mendapatkan sambutan hangat dari berbagai daerah, yang siap menyelenggarakan acara nobar.
Jakarta menjadi pusat kegiatan nobar dengan tiga titik lokasi yang besar.
Duel semifinal Piala Asia U-23 antara Timnas Indonesia U-23 dan Uzbekistan U-23 akan digelar di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar pada Senin (29/4).
Para penggemar sepak bola di Jakarta dapat bergabung dalam nobar yang diselenggarakan oleh PSSI di Ring Road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Kemenpora juga turut serta dalam menyelenggarakan acara nobar di Auditorium Wisma Kemenpora, Jl. Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, mulai pukul 19.00 WIB.
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) juga ikut meramaikan suasana dengan menggelar nobar di Avenue of The Stars Lippo Mall Kemang, Jakarta pada jam yang sama.
BACA JUGA: Rekor Ajib Uzbekistan di Piala Asia U-23, Timnas Indonesia Yakin Menang?
NOC Indonesia bahkan menyiapkan doorprize menarik berupa tiket gratis untuk menyaksikan Olimpiade 2024 di Paris.
Sebelumnya, pemegang hak siar Piala Asia U-23 bersama Kemenpora telah mengadakan konferensi pers pada Minggu (27/4), dengan mengizinkan nobar tanpa kepentingan komersial.
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalida pada Senin malam WIB, 29 April 2024, dengan pertandingan ini memiliki arti krusial bagi kedua tim.
Dengan kemenangan melalui adu penalti atas Korea Selatan di perempat final, Timnas Indonesia U-23 mengantongi kepercayaan diri tinggi menjelang pertarungan tersebut.
Di fase grup, skuad Garuda Muda memberikan performa mengagumkan dengan mengalahkan Australia 1-0 dan Yordania 4-1, meskipun sempat kalah dari Qatar dengan skor 0-2 pada pertandingan pembuka Grup A.
Meskipun begitu, pengalaman Uzbekistan di ajang ini tampak lebih mumpuni dibandingkan dengan skuad Indonesia yang masih terbilang hijau.
Selain itu, tim Indonesia akan bermain tanpa Rafael Struick, striker utama mereka, yang absen karena akumulasi kartu, membuat pelatih Shin Tae-yong perlu memutar otak untuk menemukan solusi pengganti.