Detik-detik Jose Mourinho Remas Hidung Pelatih Galatasaray: Tito Vilanova Jilid II

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 03 April 2025 | 10:36 WIB
Detik-detik Jose Mourinho Remas Hidung Pelatih Galatasaray: Tito Vilanova Jilid II
Detik-detik Jose Mourinho Colok Hidung Pelatih Galatasaray: Tito Vilanova Jilid II [Tangkap layar X]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden terjadi di babak perempat final Piala Turki pada pertandingan Fenerbache vs Galatasaray, Kamis (3/4) dinihari WIB. Pelatih Fenerbache, Jose Mourinho terlibat insiden dengan bos Galatasaray, Okan Buruk.

Pertandingan Fenerbache vs Galatasaray di Stadion Sukru Saracoglu berakhir untuk kekalahan tim tuan rumah 1-2. Galatasary memimpin lebih dulu lewat gol Victor Osimhen pada menit ke-10.

Osimhen kembali menggandakan skor di menit ke-27 lewat eksekusi penalti. Tuan rumah baru bisa mencetak gol di masa injury time babak pertama lewat aksi Sebastian Szymaski.

Tensi pertandingan sangat panas. Wasit harus mengeluarkan tiga kartu merah, dua untuk pemain Galatasaray (Kerem Demirbay dan Bar Alper Yilmaz), satu lagi untuk gelandang Fenerbache, Mert Hakan Yandas.

Selain itu wasit juga mengeluarkan 9 kartu kuning untuk pemain kedua tim. Tensi semakin memanas setelah tiga kartu merah yang keluar di menit akhir pertandingan.

Menurut laporan ESPN, perkelahian massal antar pemain tidak terhindarkan usai pertandingan. Di tengah situasi kacau itu, Jose Mourinho terekam kamera menjepit hidung pelatih Galatasaray, Okan Buruk.

Okan Buruk yang mendapat perlakuan dari Jose Mourinho ini langsung terjatuh sambil memegang wajahnya.

"Dia meremas hidung saya dari belakang saat saya sedang berjalan. Ada sedikit goresan. Tentu saja, itu bukan tindakan baik dan berkelas," kata Okan Buruk.

"Saya tidak bereaksi berlebihan. Tetapi jelas itu bukan tindakan berkelas," sambungnya.

Baca Juga: Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo

Aksi yang ditunjukkan oleh Jose Mourinho juga mendapat kecaman dari Wakil presiden Galatasaray Metin Ozturk. Menurutnya itu adalah bentuk serangan kepada Okan Buruk.

"Insiden terbaru ini bukan hanya serangan terhada pelatih kami tetapi juga kepada sepak bola Turki. Saya tidak tahu dari mana dia mendapatkan keberanian untuk melakukan hal itu," ucap Ozturk.

Bukan Tindakan Pertama Jose Mourinho

Jose Mourinho memang dikenal sebagai pelatih kontroversial. Tindakannya terhadap Okan Buruk bukan yang pertama ia lakukan di kariernya.

Pada leg kedua Piala Super Spanyol 2011, Mourinho juga melakukan tindakan yang sama kepada mendiang Tito Vilanova di pertandingan El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona.

Pecah keributan antar pemain dan ofisial pelatih kedua tim di pinggir lapangan. Di tengah situasi panas itu, Jose Mourinho tiba-tiba menjulurkan jarinya ke arah mata Vilanova.

Akibat aksi tak terpujinya itu, Mourinho sempat mendapat sanksi dari PSSI-nya Spanyol. The Spesial One dihukum dua laga tak boleh mendampingi El Real, sementara Vilanova menerima sanksi 1 laga.

Ulah Jose Mourinho di Liga Turki: Insiden Tito Vilanova Jilid II [Tangkap layar Youtube]
Ulah Jose Mourinho di Liga Turki: Insiden Tito Vilanova Jilid II [Tangkap layar Youtube]

Selain itu, Mourinho juga mendapat hukuman denda. Mourinho saat itu didenda sebesar 600 Euro sedangkan Real Madrid mendapat denda 180 Euro.

Akan tetapi, sanksi itu kemudian digugat lagi. Pada Februari 2012, sebuah firma hukum bernama Paraula House menggugat Mourinho dengan tuduhan penyerangan di depan publik.

Menurut pihak penggugat, apa yang dilakukan Mourinho menyerang Vilanoa secara fisik dan moral. Selain itu juga merusak keharmonisan sosial.

"Kasus ini tak hanya merusak integritas Vilanova secara fisik dan moral, namun juga merusak keharmonisan sosial berdasarkan keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap orang lain." ujar perwakilan firma hukum tersebut seperti dilansir dari Marca.

Jose Mourinho sendiri sempat buka suara terkait insiden dengan Vilanova. Ia mengklaim mendapat provokasi sebelum melakukan penyerang tersebut.

"Camp Nou merupakan salah satu tempat bagi kami mendapatkan provokasi. Reaksi saya mungkin tidak dibenarkan, tetapi itu sesuatu yang wajar," kata The Spesial One kepada media Turki, Hurriyet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI