Suara.com - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, bicara mengenai perkembangan sepak bola Indonesia, yang menurutnya sudah berada semakin berkembang.
Selain itu, sepak bola Indonesia juga susah berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan prestasi di kancah internasional. Hal ini disampaikan setelah Timnas Indonesia U-17 berhasil meraih tiket Piala Dunia U-17 2025.
"Setelah Erick Thohir mengambil alih, dia adalah orang yang ingin berinvestasi, dia ingin melakukan sesuatu untuk negara," kata Bojan Hodak.
Pelatih yang sempat menangani Kuala Lumpur FC ini juga memberikan pandangannya terkait naturalisasi pemain yang dilakukan oleh skuat Garuda.
Menurut Bojan Hodak, keputusan Timnas Indonesia melakukan naturalisasi pemain sudah sesuai dengan aturan FIFA. Sehingga, pihak tidak mempersoalkannya.
![Trio bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, Pratama Arhan dan Sandy Walsh saat menjalani latihan perdana di Sydney, Asutralia, Selasa (18/3/2025) malam waktu setempat. [Kitagaruda.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/19/91783-timnas-indonesia-sandy-walsh.jpg)
"Anda bisa lihat banyak yang mengeluh soal pemain-pemain dari Belanda, tapi mereka semua adalah orang yang memiliki keturunan. Mereka semua setengah Belanda, setengah Indonesia, dan itu sah," ujarnya.
"Orang tua mereka berasal dari Indonesia, atau kakek-nenek mereka, dan itu adalah aturan yang diizinkan FIFA. Jadi bagi saya, semua itu tidak ada masalah," jelasnya.
Meski demikian, pelatih asal Kroasia ini menilai Indonesia harus tetap fokus dalam pengembangan pemain muda sebagai kunci keberhasilan jangka panjang sepak bola tanah air.
Menurutnya, pengembangan pemain muda merupakan tantangan di seluruh Asia, bukan hanya di Indonesia. Sehingga, hal itu haru menjadi perhatian.
Baca Juga: Patrick Kluivert Jadi Saksi Ole Romeny Tak Bisa Dimaksimalkan Pelatih Oxford United
"Ini hal yang baik. Satu-satunya hal sekarang adalah Indonesia harus fokus pada pengembangan usia muda. Ini adalah masalah seluruh Asia, bukan hanya Indonesia," ujarnya.