Suara.com - Klub Divisi Championship, Oxford United untuk sementara unggul 2-0 atas Sunderland. Saat artikel ini dimuat, pertandingan Oxford United vs Sunderland memasuki menit ke-64.
Dua gol Oxford United dicetak oleh Ben Nelson pada menit ke-24. Keunggulan 1-0 Oxford United bertahan hingga akhir babak kedua.
Pada babak kedua, Oxford United langsung menggebrak. Hasilnya tiga menit pertandingan berjalan, tim besutan Gary Rowett itu mencetak gol kedua lewat aksi Michal Hellik.
Dua gol Oxford United kesemuanya diborong oleh dua bek tengah mereka.
Sayangnya di laga ini, pelatih Gary Rowett tidak memainkan striker Timnas Indonesia, Ole Romeny.

Hingga pertandingan berjalan sampai pertengahan babak kedua, Ole Romeny hanya duduk manis di bangku cadangan.
Pada pekan sebelumnya, Ole Romeny juga tidak dimainkan oleh pelatih Gary Rowett.
Di pertandingan antara Oxford United vs Cardiff yang berakhir 1-1, Ole Romeny cuma jadi penonton di bangku cadangan.
Ole Romeny pun hanya bermain 25 menit, saat Oxford United kalah 0-1 dari Leeds United yang diperkuat pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk.
Baca Juga: Pascal Struijk Bisa Ancam Jay Idzes? Bakal Ada Dua Matahari Kembar di Timnas Indonesia
Di pekan ke-42, Ole Romeny pun tidak dimainkan saat Oxford United menang 1-0 atas Sheffield Wednesday.
Ole Romeny terakhir bermain full 90 menit pada pekan ke-35 di laga melawan Coventry City, Di laga itu, Ole juga mencetak gol perdana untuk Oxford United.
Sayangnya pada pertandingan tersebut, Oxford United kalah 2-3 dari Coventry City.
Total sejak pindah dari FC Utrecht, Ole Romeny telah memainkan 13 pertandingan atau 513 menit di Divisi Championship.
Dari 513 menit itu, Ole mencetak 1 gol dan mengoleksi 2 kartu kuning.
Perfomance Gemilang Ole Romeny
Perfomance luar biasa ditunjukkan oleh pemain keturunan Ole Romeny untuk Timnas Indonesia. Striker Oxford United itu sudah mengoleksi 2 gol di 2 pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Gol debutnya saat melawan Australia mungkin tak banyak dibicarakan atau dilupakan, karena Timnas Indonesia saat itu menyerah dengan skor telak 1-5.
Namun gol keduanya sangat spesial, bukan hanya untuk dirinya tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Gol Romeny ke gawang Bahrain setelah memanfaatkan assist ciamik Marselino Ferdinan membuat tim Merah Putih menang 1-0.
Pembuktiaan Romeny dengan dua gol itu seolah menegaskan cita-citanya memilih untuk jadi WNI dan membela Timnas Indonesia.
Ole Romeny sebeum menjalani laga debut bersama Timnas Indonesia melawan Australia sempat menegaskan bahwa ia ingin jadi bagian penting dari tim Garuda.
![Sisi Lain Patrick Kluivert Diumbar Ole Romeny: Dia Paham Apa Itu Kebebasan [Instagram Ole Romeny]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/70834-ole-romeny.jpg)
"Saya memilih Indonesia untuk menjadi bagian penting dari tim, negara dan masyarakat di sana," kata Romeny kepada voetbalprimeur.nl
Kala itu, Ole juga mengaku ingin berperan lebih di luar sepak bola, khususnya untuk anak-anak Indonesia. Ia ingin bagaimana anak-anak di Indonesia bisa bermain sepak bola dan mendapatkan kebahagiaan.
"Bagiaman anak-anak bisa bermain sepak bola. Saya juga sempat bermain sepak bola dengan anak-anak di sana. Itulah tujuan Anda sebenarnya. Menjadi inspirasi bagi anak-anak," ucapnya.
Pembuktian Ole Romeny
Ketajaman Ole Romeny di dua laga bersama Timnas Indonesia juga seolah membungkam kritik yang sempat dialamatkan kepadanya.
Kemampuan Ole Romeny untuk bisa mempertajam lini depan Timnas Indonesia diragukan media asing. Ole resmi dinaturalisasi menjadi WNI pada Sabtu 8 Februari 2025 di London, Inggris.
Ole Romeny diharapkan akan memperkuat sektor lini depan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun meski belum jalani debut, Ole sudah diragukan kemampaunnya oleh media tetangga, Vietnam.
Media Vietnam Bongda, mempertanyakan keputusan PSSI melakukan naturalisasi pemain Oxford United itu. "naturalisasi Ole Romeny, kesempatan atau pertaruhan," tulis judul artikel media Vietnam tersebut.
Bongda kemudian melandasi artikelnya soal Ole dengan pernyataan dari pengamat sepak bola Justin Lhaksana atau Coach Justin.
"Coach Justin secara blak-blakan mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan Ole Romeny. Meski ia mengakui Romeny merupakan pemain dengan pondasi bagus," ulas Bongda seperti dilansir Suara.com.
"Ole bukan seorang pembunuh di area penalti lawan tapi ia memang memiliki gaya bermain fleksibel dan dapat mengambil banyak peran dalam skema serangan,"
Coach Justin mengungkapkan bahwa Ole Romeny punya nilai tambah yakni bahwa ia menimba ilmu sepak bola di akademi sepak bola Belanda, "Namun, itu tidak berarti ia akan bersinar dengan Timnas Indonesia," kata coach Justin.