Tak hanya harus membentuk tim yang solid, Gerald Vanenburg juga dituntut untuk menjaga stabilitas mental pemain muda di bawah tekanan publik dan harapan besar bangsa.
![Gerald Vanenburg (kanan) asisten baru Timnas Indonesia dan pelatih Timnas Indonesia U-23 [Instagram Gerald Vanenburg]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/25/84897-gerald-vanenburg.jpg)
Sebagai bentuk kesiapan penyelenggaraan, PSSI telah menetapkan dua stadion sebagai lokasi pertandingan.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta dan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi akan menjadi saksi perjuangan Garuda Muda di Piala AFF U-23 2025.
Dua venue ini dinilai representatif, baik dari sisi infrastruktur maupun kapasitas penonton, untuk mengakomodasi skala turnamen dan animo suporter nasional.
Sementara itu, undian atau drawing pembagian grup dijadwalkan berlangsung pada 30 Mei 2025 di Jakarta. Proses drawing ini akan menentukan siapa saja lawan-lawan yang akan dihadapi Indonesia di fase grup.
Dengan potensi pertemuan melawan tim-tim kuat seperti Vietnam dan Thailand sejak awal, langkah Garuda Muda diprediksi tak akan mudah.
Piala AFF U-23 telah menjadi salah satu turnamen penting dalam kalender sepak bola Asia Tenggara, terutama sebagai panggung pembuktian pemain muda sebelum menembus level senior.
Keberhasilan meraih gelar tidak hanya akan memberikan kebanggaan bagi tim nasional, tetapi juga menjadi sinyal positif bagi pembinaan sepak bola usia muda Indonesia secara keseluruhan.
Bagi Gerald Vanenburg, turnamen ini akan menjadi ujian terbesar selama karier kepelatihannya di Indonesia. Gagal mengantarkan Indonesia berjaya bisa berarti akhir dari masa baktinya bersama Garuda Muda. Namun, jika ia berhasil membawa pulang trofi, namanya akan tercatat dalam sejarah sebagai pelatih yang mampu menjawab tekanan dengan prestasi.
Baca Juga: Selamat Tinggal 5 Pemain Abroad Timnas Indonesia, Mulai Sering Hangatkan Bangku Cadangan