AI digunakan sejumlah klub untuk menganalisis sejumlah data mulai dari pola pergerakan, kecepatan, stamina, bahkan faktor kelelahan pemain.
Dari data-data AI ini tim kepelatihan biasanya merumuskan dalam bentuk program latihan, baik secara tim ataupun fokus ke satu persatu pemain.
Model AI juga dipergunakan untuk menganalisis data pemain seperti biomekanik dan tingkat penggunaan tenaga saat sesi latihan.
![Ilustrasi kecerdasan buatan (Artifial Intelligence/AI].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/12/48986-ilustrasi-kecerdasan-buatan.jpg)
Hal ini penting bagi tim kepelatihan untuk mengidentifikasi potensi risiko cedera, yang memungkinkan tindakan proaktif seperti pelatihan dan rehabilitasi.
Model AI seperti Atlet Digital bahkan bisa membuat representasi virtual pemain untuk mensimulasikan risiko cedera dan mempersonalisasi program pencegahan.
Khusus untuk strategi dan taktik, model AI seperti TacticAI, yang dikembangkan oleh Google DeepMind bisa membantu pelatih dalam merumuskan strategi di satu pertandingan.
Model TacticAI ini yang digunakan Linclon City FC, pasalnya sistem AI ini bisa menerapkan startegi khusus untuk mencetak gol dari sepak pojok dan bola mati.
AI Gandeng Liverpool
Google Deepmind menggandeng Liverpool FC untuk melatih teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam dunia sepak bola.
Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Perusahaan Plat Merah Manfaatkan AI Untuk Komunikasi Publik
Laboratorium penelitian milik Google yang berbasis di London itu meluncurkan prototipe bernama TacticAI pada Maret kemarin.
Produk AI ini adalah hasil kolaborasi mereka dengan tim sepak bola Liga Premier Inggris tersebut selama tiga tahun.
Pakar sepak bola yang terlibat dalam proyek ini percaya kalau sistem AI ini sudah lebih baik daripada manusia.
Pasalnya, sistem ini sudah dilatih berdasarkan lebih dari 7.000 data tendangan sudut di pertandingan Liga Premier Inggris, atau yang biasa disebut EPL.
"Hal yang paling menarik tentang sepak bola bagi saya bahwa ini adalah permainan yang terletak di antara seni dan sains," kata Zhe Wang selaku salah satu Pimpinan Google DeepMind di proyek TacticAI.
"Ada banyak hal random dalam permainan, tapi kita masih bisa menggunakan data untuk membuat keputusan lebih baik," lanjut dia, dikutip dari Business Insider, Senin (15/4/2024).