Pasalnya, banyak klub Eropa yang cenderung lebih selektif terhadap pemain dari liga-liga Asia, terutama yang bukan berasal dari Jepang atau Korea Selatan.
Jika dalam beberapa musim ke depan performa Shayne stagnan karena minim tantangan kompetitif, maka peluangnya untuk kembali ke Eropa bisa menipis.
Hal ini tentu kontraproduktif dengan ambisinya yang sejak awal ingin menjadikan karier di Eropa sebagai pijakan utama.
3. Dampak ke Timnas Indonesia
Shayne Pattynama adalah salah satu pemain naturalisasi yang diharapkan bisa mendongkrak performa Timnas Indonesia, khususnya di sektor bek kiri yang kerap menjadi titik lemah.
Kehadiran pemain seperti Shayne Shayne yang memiliki pengalaman bermain di Eropa jelas memberi nilai lebih dalam hal mental bertanding, kedisiplinan taktik, dan fisik yang prima.
Namun jika ia pindah ke kompetisi dengan kualitas lebih rendah, maka kemampuan bek sayap kiri tersebut bisa menurun secara bertahap.
Hal ini bisa berdampak langsung terhadap performanya saat membela Garuda di turnamen-turnamen internasional, seperti Kualifikasi Piala Dunia atau Piala Asia.
Menurunnya kualitas individu Shayne juga bisa memengaruhi soliditas lini belakang Timnas secara keseluruhan.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Menjadi Raja Duel Port FC di Liga Thailand, Statistiknya Sangar!
Apalagi, saat ini Indonesia tengah bersaing ketat di level Asia dan sangat membutuhkan pemain-pemain dengan jam terbang tinggi di liga top untuk bersaing dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Australia.
Kontributor: Aditia Rizki