Shayne Pattynama Sebut Satu Nama yang Halangi Jalannya Jadi Starter Timnas Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 24 Mei 2025 | 20:55 WIB
Shayne Pattynama Sebut Satu Nama yang Halangi Jalannya Jadi Starter Timnas Indonesia
Ilustrasi - Shayne Pattynama Sebut Satu Nama yang Halangi Jalannya Jadi Starter Timnas Indonesia. [Dok. PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain keturunan Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, menyebut satu nama yang menurutnya menjadi penghalang utama untuk menembus posisi starter di skuad Garuda.

Sejak resmi membela Timnas Indonesia, pemain berusia 26 tahun ini memang belum berhasil mengamankan tempat utama di sektor bek kiri.

Meski memiliki pengalaman bermain di Eropa, khususnya bersama Viking FK di Norwegia dan terakhir KAS Eupen di Belgia, Shayne harus menghadapi persaingan ketat.

Di era Shin Tae-yong, nama-nama seperti Pratama Arhan dan Nathan Tjoe-A-On kerap menjadi pilihan utama di posisi bek kiri.

Belakangan, persaingan semakin sulit setelah masuknya Calvin Verdonk, pemain kelahiran Belanda yang kini memperkuat NEC Nijmegen di Eredivisie Belanda.

Dalam pengakuannya saat ditemui media, termasuk Suara.com di Bali, Sabtu (24/5/2025), Shayne menyebut Verdonk sebagai sosok yang paling menyulitkan baginya untuk merebut posisi inti.

“Aku berharap di match ini dapat diturunkan, dapat menit bermain. Saingannya 'kan Calvin Verdonk, tapi semoga bisa dapat menit bermain,” ujar Shayne.

Calvin Verdonk memang bukan sosok sembarangan. Selain bermain reguler di liga top Eropa, ia juga dipercaya menjadi kapten tim NEC Nijmegen, menandakan stabilitas dan konsistensi performanya.

Hal ini membuat peluang Shayne untuk merebut tempat utama semakin berat, terlebih ia baru saja memutus kontrak dengan KAS Eupen setelah minim menit bermain di musim 2024/2025.

Baca Juga: Nasib Thom Haye: Dipersimpangan Berkarir di Liga Indonesia atau Liga Eropa

Kini, Shayne berada di Bali bersama 31 pemain lain dalam rangka training camp (TC) Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih anyar Patrick Kluivert. Pemusatan latihan ini akan berlangsung mulai 26 hingga 31 Mei 2025.

Selain Verdonk, nama-nama seperti Yance Sayuri, Pratama Arhan, dan Nathan Tjoe-A-On juga menjadi pesaing Shayne di sektor kiri pertahanan.

Meski begitu, ia tetap optimistis bisa membuktikan kapasitasnya selama TC dan dalam laga uji coba maupun laga resmi mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Shayne juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia, yang sangat berbeda dibanding Eropa.

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk mengaku terbuka meninggalkan NEC Nijmegen. [Dok. IG Calvin Verdonk]
Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk mengaku terbuka meninggalkan NEC Nijmegen. [Dok. IG Calvin Verdonk]

Oleh karena itu, ia memilih tiba lebih awal di Bali agar tubuhnya dapat terbiasa dengan cuaca panas dan kelembapan tinggi.

“Ini berbeda dengan bermain di Eropa, panas dan kelembapannya berbeda. Jadi ketika kami berlatih di sini, kami semakin terbiasa dan saat pertandingan kami bisa mengambil keuntungan dari itu,” jelasnya.

TC kali ini memiliki arti penting karena akan menjadi fondasi jelang dua laga penentuan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Salah satunya adalah laga krusial menghadapi Timnas Cina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/6/2025).

Berbeda dengan laga melawan Australia Maret lalu—di mana Timnas hanya punya dua hari persiapan—kali ini skuad Garuda memiliki waktu sekitar 10 hari.

Ini memberi kesempatan lebih panjang bagi Kluivert dan tim untuk membentuk chemistry dan pola permainan yang lebih matang.

“Kami akan bersama dengan tim untuk waktu yang lebih lama. Karena pertandingan sebelumnya melawan Australia kami hanya punya 2 hari. Sekarang kami punya waktu lebih panjang,” kata Shayne.

Usai menjamu Cina, Timnas Indonesia dijadwalkan melawat ke Jepang untuk menghadapi Tim Samurai Biru, tim unggulan yang sudah memastikan diri lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Meski statusnya sudah aman, Jepang tetap membawa skuad kompetitif.

Dalam daftar pemain yang dirilis Jepang, terdapat 7 debutan termasuk dua pemain muda dari klub besar J.League seperti Ryotaro Araki (Kashima Antlers) dan Keito Nakamura (Reims).

Pelatih Hajime Moriyasu tampaknya ingin menguji kombinasi pemain senior dan darah segar menjelang Piala Dunia.

Kendati menghadapi skuad campuran, Shayne menegaskan bahwa Indonesia tak akan gentar.

“Iya kami berharap bisa menang, 2-0 atau berapa pun. Tidak masalah berapa skornya, jika kami menang, kami menang,” tegasnya.

Indonesia kini berada di posisi kedua klasemen grup C, namun hanya unggul tiga poin dari Cina dan Bahrain.

Kemenangan atas Cina dan hasil positif di laga tandang kontra Jepang menjadi krusial demi menjaga peluang lolos langsung ke ronde berikutnya atau bahkan ke Piala Dunia.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI