Pelatih Patrick Kluivert menyiapkan sejumlah opsi seperti Yakob Sayuri dan Yance Sayuri sebagai pengganti, dan menekankan pentingnya percaya diri serta tampil dominan di depan puluhan ribu suporter Garuda.
Dukungan dari publik GBK sendiri menjadi salah satu kekuatan utama Indonesia.
Media China bahkan menyebut atmosfer GBK sebagai "kandang setan" karena tekanan luar biasa dari suporter fanatik Indonesia.
Hal ini diperkirakan bisa mempengaruhi mental para pemain China yang datang dengan tekanan tinggi untuk menang.
Jika Timnas Indonesia sukses meraih kemenangan dalam laga tersebut, maka untuk pertama kalinya mereka akan melangkah ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia, yang merupakan pencapaian historis dalam sejarah sepak bola nasional.
Jika lolos, skuad Garuda berpotensi menghadapi tantangan baru dengan bermain di Qatar atau Arab Saudi pada Oktober nanti.
Dua negara tersebut dikenal memiliki fasilitas bertaraf internasional dan cuaca panas yang bisa menjadi tantangan tersendiri.
Dengan hanya dua laga tersisa—melawan China dan Jepang—Timnas Indonesia dituntut tampil tanpa cela.
Laga kontra China menjadi penentu nasib, karena melawan Jepang di partai terakhir akan jauh lebih sulit secara teknis dan mental.
Baca Juga: Bakal Macet Parah! Hindari Jalan Ini Jelang Laga Timnas Indonesia Vs China di Stadion GBK
Kini, harapan besar bertumpu pada strategi Kluivert dan kerja keras para pemain cadangan yang harus tampil maksimal menggantikan pemain inti.
Kekompakan, kedisiplinan, dan semangat pantang menyerah menjadi kunci untuk menjaga mimpi tampil di Piala Dunia tetap hidup.
Oktober bisa menjadi panggung besar berikutnya bagi Garuda, tapi segalanya dimulai dari SUGBK pada 5 Juni.
Kontributor : Imadudin Robani Adam